Share

Chapter 46 - Redupnya Cahaya

BLUUPPP~ BLUPP~ BLUP!

Pernahkah kalian mendengarnya?

Rumor yang menyatakan di waktu seseorang tengah mengalami sekarat, … mereka akan melihat sekelebat kilasan balik terkait semua momen hidup paling penting yang sudah dialaminya itu?

-“…?”-

Ya! Yang semacam itu!

Karena sepertinya, saat ini ….

-“Nyai Eneng!”-

… Pelita Jaya mengalaminya sendiri.

Hari itu sangat cerah.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, Pelita remaja yang tengah menjalani rutinitas belajar tata krama kebangsawanan, supaya ibunya yang merupakan bangsawan tanpa titel berarti selain dari “Adik perempuannya Duke Jaya” merasa bangga terhadapnya, … dihampiri oleh satu pelayan berwajah akrab.

-“Ha … h-hari ini juga.”-

Seingatnya, pelayan itu adalah pelayan dirinya yang bekerja di bagian tukang rias penampilan.

-“Saya izin pulang sebentar.”-

Wajah berekspresi membosankan dan cenderung kaku seperti boneka itu bertoleh.

Memalingkan muka dari sang pelayan yang memohon kepadanya bersama tubuh yang rela ditekukkan supaya bersimpuh,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status