Sangat aneh.Mengapa … orang-orang yang diberi pinjam uang, ketika berusaha meminjam akan bersikap sangat menyedihkan juga memelas kepada si peminjam yang ragu-ragu dengan permohonan itu?… Lalu, ketika masanya untuk ditagih telah tiba, orang yang meminjam justru akan jadi lebih garang dibandingkan sang peminjam yang menginginkan uang miliknya yang telah dipinjam supaya dapat segera dikembalikan? BRASHH!-“…!”-Walau dalam beberapa masa tubuhnya mengeluarkan reaksi syok akibat sedang asyiknya bersimpuh memohon-mohon untuk uang pinjaman darinya diberikan balik, … tiba-tiba diguyur oleh air comberan yang dingin lagi berbau tak sedap dari pengutang lain selain yang menyuruhnya untuk mencium kakinya terlebih dahulu, … Pelita mengepalkan tangannya erat.-“Pergilah! Orang kaya yang ingin memeras orang miskin seperti kami!”--“Dasar licik! Menggunakan cara memelas begitu hanya untuk mendapatkan kembali sedikit uang yang kami pinjam.”-Memang kenapa kalau ia ingin uangnya dikembalikan?Toh,
-“Nyai! Nyai!”-Memusingkan.-“Saya dengar … Nyai kembali mendapatkan rezeki lebih.”-Dasar orang-orang yang tidak tahu diri.-“Boleh Anda bagi sedikit saja berkahnya untuk kami?”-Bisa-bisanya mereka yang dulu sudah mengabaikan permintaan tolong darinya, datang untuk meminta tolong kembali kepadanya lagi?-“Sedikit~ saja.”--“Fuhh.”-Asap rokok terkepul.Dari bibir Pelita Jaya, si janda muda yang segera mengubah penampilan manisnya berupa berambut panjang, bermata berbinar-binar, ber-bibir merah muda alami, juga berpakaian tertutup dengan gaun mengembang yang lengkap dihiasi oleh banyak renda dan pita, … menjadi penampilan yang terkesan sulit tuk dijangkau.-“Pergi sana, pengutang sialan.”-Melalui penampilan dari rambutnya dipotong pendek, matanya digaris matai gelap, bibirnya dihiasi lipstik kelam berwarna ungu, raut mukanya diekspresikan judes, juga gaya berpakaiannya yang tidak terlihat manis lagi selain terasa sangat panas, … Pelita formasikan, dengan tujuan beralaskan dirinya …
Diberi gelar Countess dan mendapatkan kehormatan secara langsung dengan ditunjuk oleh sang ratu, Purbararang, dalam mengelola keuangan negara, … apakah Pelita berniat menyalahgunakan kekuasaannya dan mengantungi semua uang untuk keuntungannya sendiri?Eh, tentu saja tidak.Karena dengan alasan bahwa dia pernah merasakan seperti apa ruginya uang milik kita diambil secara tidak bertanggung jawab oleh orang-orang yang tak tahu malu, … tentu saja telah membuatnya menjadi orang yang tak ingin melakukan tindakan merugikan seperti itu.Apalagi, terhadap orang mulia yang sangat-sangat ia hormati, yaitu sang ratu. BLUP~ BLUP~!Ah~ air yang indah.Mata merah yang biasanya akan menyala terang di bawah silaunya sinar matahari, kini … tampak meredup di bawah menggenangnya air banyak yang keluar secara ajaib, dari mantra sihir yang dilemparkan kakek tua tukang ikut campur ke arah dirinya dan kediamannya ini. Apakah ini hukuman?BLUP~!Pelita Jaya, sang janda kaya raya yang sebetulnya masih memili
BOOM!Ledakan besar dari peraduan pedang dahsyat yang mana masing-masing ukiran gagang pedang milik mereka mempunyai ciri mencolok, berupa ukiran pohon tak berdaun juga matahari bersisi dua belas, … tercipta sampai menimbulkan kepulan asap tebal.“Master!”Dari pihak sang Ratu Kerajaan Pasir Batang, si komandan ksatria kepercayaan bernamakan Tumang, menyadarkan majikannya, Purbararang, … untuk segera pergi menjauh dari kawasan berbahaya di dekatnya, dengan menyarankan tuk melarikan diri bersama tuan lamanya, … Indra Jaya.Akan tetapi, ternyata, ….WHOSHH!… itu tidak semudah rencananya.“Rarang!”TRANNG!Menyembunyikan istrinya dengan segera di belakang punggung, sementara ia sendiri berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi serangan kejutan dari monyet jadi-jadian yang kini sudah berubah menjadi manusia luar biasa, … yang melompat dari kepulan asap kabut juga memunculkan pedang sihir hanya dalam satu hentikan jari saja, … agar pedang di tangannya ini tak terlepas dengan mudah jika
-“Hei! Berhenti melakukan itu! Itu menggelikan!”-“Ah~ ayolah. Aku ingin mendengarnya.”--“Jangan konyol! Janin umur dua minggu masih belum membentuk secara jelas.”-Tangan lentik yang tadi terulur untuk menjauhkan wajah seorang pria berambut pirang dan bermata merah dari menempelkan telinganya di perut yang nanti akan segera membesar sendiri, … mendadak langsung melembut begitu sang empu merasa mengidam ingin mengelus-elus jatuhnya helaian rambut cantik di atas pangkuan pahanya tersebut.-“Setidaknya, kamu harus menunggu waktu kandungan sampai ke empat bulan untuk mendengarkan gerak-gerik bayi kita ini.”-Sang empu pemilik tangan, Ratu Kerajaan Pasir Batang sekarang yang bersikeras untuk merahasiakan kehamilannya dari semua selain dari orang-orang tertentu, Purbararang, … menengadahkan wajah laki-laki di depannya ini, yang tak lain ialah suami sendiri, Indra Jaya, … tuk kemudian melabuhkan sebuah kecupan di dahi.-“Kamu bisa kan, menantinya sebentar lagi?”-Seraya menganggukkan kepal
Buku. Racun. Pedang. Panah. Sosial. Semua … sangat membosankan.Musim semi. Musim panas. Musim gugur. Musim dingin. Semua … tetap membuatnya merasa kesepian.Tidak ada yang seru, apalagi yang menarik.Sepanjang masa di setiap hari-harinya, hanya akan dipenuhi oleh aktivitas yang dijalankan bersama dengan mimik muka yang datar.Dia bergerak selayaknya boneka hidup, dengan menjalani keberlangsungan tujuan tanpa minat yang menopang.Apalah, penyemangat hidupnya itu?Kapan dia akan mendapatkan seseorang, yang sekiranya mampu mengguncang rasa tidak bahagianya jalan hidup yang monoton ini?-“Indra Jaya.”-Menolehkan kepala berambut pirang cerah miliknya yang seperti disirami oleh kilauan madu, dia, anak laki-laki seorang Duke yang baru memasuki usia 10 tahun itu, … mengarahkan mata merah yang serupa dengan milik ayahnya ini, untuk meminta jawaban atas alasan dari namanya, Indra Jaya, dipanggil, … tanpa banyak omong.-“Aku ingin berbicara denganmu, kemarilah.”-Apakah ada sesuatu yang pentin
-“Dengar, Nuri. Jika Indra mencariku, bilang saja sama kamu kalau aku sudah mati di suatu tempat.”--“Aduh-aduh, Wi~ kamu jangan begitu sama anak kita.”--“Uhh, tapi kan sayangku, daku pusing ditanyai berpuluh-puluh kali sama dia begitu.”--“Ihh, tidak ahn~! Kamu kalau terus begitu, aku tidak akan beri hadiah lo!”--“Eh, tapi kan, aku—!”-—BANG!-“Ayah!”-Membuka pintu ruang kerja sang ayah dan menyebabkan kedua orang tuanya yang tengah bercumbu mesra satu sama lain itu mendadak melepaskan pelukan masing-masing akibat merasa canggung dilihat oleh anak semata wayang, … Indra Jaya yang lagi-lagi datang menemui sang ayah dengan wujud semacam kepiting rebus, kembali melontarkan pertanyaan yang serupa.-“Kami kapan menikahnya?”-Ngomong-ngomong, itu adalah pertanyaan yang ke-73 kali semenjak ia bertunangan dengan sang Putri tertua Kerajaan Pasir Batang, Purbararang.-“Maaf, tapi, … Anda siapa ya?”-Alih-alih menjawab pertanyaan Indra Jaya dengan benar, … maksudnya, dengan pengalihan topik
Cinta itu … apa?-“Aku cinta ibu! Aku cinta Ayah! Aku juga cinta Kakak!”-Seperti apa itu, cinta pada keluarga?-“Anu … i-itu, karena kami mencintai Anda, jadi … kami menghadiahkan ini kepada Anda, Nona.”-Seperti apa itu, cinta pada majikan?-“Aku mencintaimu, maukah kamu menikah denganku?”-Dan seperti apa itu pula, cinta terhadap tambatan hati?-“….”-Dia, … anak jalanan yang hanya mampu memerhatikan segala interaksi orang-orang penuh cinta, dari posisinya yang berada pada sudut gang sempit plus gelap lagi kotor dengan sampah, … sampai-sampai sudah membuatnya terbiasa karena telah melaluinya hampir sepanjang 7 tahun hidupnya ini, … mempertanyakan, apa itu cinta.Alangkah senangnya ia nanti, jika dirinya sekarang memahami apa arti cinta.Apakah cinta itu terasa menghangatkan, sampai-sampai membuatnya akan lupa terhadap rasa kedinginan?Akankah cinta itu membawa keramaian, sampai-sampai menggusurnya dari luang lingkup yang sunyi lagi penuh kesepian?Sebenarnya, seperti apa rasanya me