Share

Bab 24.3 | Hukuman

Bandi menangis. Dia berada di depan altar di dalam gua tempat Dewi Es berdiri. “Kenapa ratu? Kenapa harus dengan cara seperti ini?”

“Sudahlah, Bandi. Jangan menangis. Aku tak mau terlihat jelek di saat seperti ini,” ucap Ratu Anglingwara.

“Tapi, apa mereka tidak punya perasaan? Ini sama saja memaksa Yang Mulia untuk berpisah dengan Paduka Primadigda, lalu kenapa pula Pangeran Aryanaga harus dihukum? Apa salah dia?”

“Dia tidak salah, kita yang salah, Bandi.”

Dari mulut gua, ada seseorang yang datang. Dia adalah Aprilia. Ia ingin berpamitan kepada Dew Es untuk terakhir kali. Wajah Aprilia tampak tegar melihat kenyataan bahwa sang Ratu akan dihukum. Di dalam gua itu tidak hanya Bandi dan Dewi Es, tapi juga ada pejabat kerajaan dan salah satu dari Pemimpin Agung. Mereka menunggu hingga Dew Es siap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status