Share

Mengajak Makan di Luar

“Jangan tegang begitu, Delon. Aku bercanda kok.” Wina tertawa terpingkal-pingkal dan menepuk lenganku. Ah, aku lupa kalau dia sebenarnya humoris. Namun, aku tadi melihatnya begitu serius hingga mengira apa yang dia katakan memang dari hatinya.

“Aku senang kalau kamu dapat calon istri yang baik. Gara-gara kita sempat berteman baik, aku jadi tambah beruntung karena bisa dibantu sama Mbak Elsa juga,” lanjutnya.

Aku menarik napas lega dan tersenyum tipis. “Kamu memang jago banget bikin senam jantung. Udah ah, aku juga mau keluar dulu. Mau pamit sama ibu kos.”

Kutinggalkan Wina dan berbicara sebentar dengan ibu kos. Dia sempat mau mengembalikan uang yang sudah kubayar untuk satu bulan, tapi kutolak.

“Ibu sudah baik sekali pada Wina dan dia pindah bukan karena diusir. Jadi, gak apa-apa, simpan saja uangnya, Bu. Aku ikhlas kok.”

“Makasih kalau begitu, Mas. Jaga baik-baik temannya, ya. Semoga keadaannya makin membaik kalau sudah pindah dan sering diperiksakan ke dokter.”

“Iya, Bu. Makasih ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status