Share

Penolong

Saat Tuhan masih menjadi Penolong ktia, berarti harapan tak akan pernah padam sepenuhnya. Karena memang hanya Sang penciptalah yang bisa mengeluarkan kita dari masalah, meskipun situasinya sudah sangat parah, selalu ada jalan keluar.”

----------

Isakan pilu tanpa henti terdengra di salah satu kamar rumah bordil yang terlihat ramai pengunjung, karena memang keriuhan yang terjadi di luar kamar, sangat terdengar jelas. Desahan dan erangan dari pengunjung yang tengah menikmati kenikmatan dunia itu terdengar samar berpadu dengan dentuman musik dan tawa.

Gadis belia yang tidak lain adalah Alesha itu tidak jarang mendapatkan omelan dari Ines yang kini tengah mendandaninya. Ines kesal, pasalnya ia harus berulangkali menyapukan make up di wajah ayu Alesha yang berantakan karena gadis itu tidak berhenti menangis, “Lo, bisa diem nggak. Jangan munafik, sekarang lo mewek-mewek gini, entar kalau udah di coblos dan di goyan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status