Share

Chapter 64 Masa Lalu Yang Menyiksa

Saat Fikri dan Safira memasuki rumah, langkah Fikri tiba-tiba terhenti melihat kedua orang tuanya sedang bercanda ria di sofa. Safira hanya cuek dan melangkah masuk.

Fikri mendengus perlahan memasuki kamarnya, menghempaskan tubuhnya diranjang. Matanya melirik ke arah sebuah lemari pakaiannya dan perlahan membuka mengambil kantong plastik yang berisi baju.

Matanya menatap erat sebuah kameja saat sudah dia keluarkan dari kantong plastik, perlahan tangannya mengusap lembut, lalu menciumnya. Aroma harum menusuk hidungnya, ada sedikit ketenangan yang dia dapat.

Kameja tersebut adalah kameja yang dicuci oleh Safira saat tragedi di rumah makan Buana. Dia tidak pernah membuka kantong plastik yang berisikan kameja miliknya, setelah Safira memulangkannya pada dirinya. Kepalanya tiba-tiba terasa teramat sakit. Fikri meringis menahan sakit yang tiba-tiba menyerangnya.

Adakah yang lebih sakit dari pada di hantui rasa bersalah? Selalu ada duri menikam setiap sendi-sendi. Luka yang sudah lama men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status