Share

Bab 13

"Oke, Jeng. Kita eksekusi ya. Cus, tapi kita rapikan dulu. Kamu cocoknya sebahu deh, Jeng. Biar awet muda. Nggak usah dikasih poni. Nanti warnanya golden blonde ya, Jeng?" Laki-laki lembek itu memperhatikan wajahku sembari tangan menyentuh rambutku yang tergerai. Dia tersenyum sesekali mengedipkan mata. Ih, melihatnya saja rasanya aku geli sendiri.

Aku meraih tas yang ada di atas meja. Merogoh benda pipih berniat menghubungi Mas Ilham. Aku menoleh ke arah jam yang ada di pergelangan tangan. Menunjukan angka dua belas. Menandakan bahwa beliau tengah istirahat.

ku segera mengirim pesan. Mengatakan kepadanya bahwa ku tengah berada di salon bersama Mamanya.

[ Mas, aku lagi di salon sama Mama.] Satu pesan diterima. Centang dua berwarna abu-abu. Tidak berapa lama dua centang itu berubah menjadi biru.

Namun tidak ada balasan darinya. Mungkin lelaki itu masih marah, karena aku tidak memberi tahu bahwa Mama nya datang ke rumah.

Mama terlihat menikmati pijatan tangan di pundaknya. Sesekali a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status