Share

Bab 17

"Nanti aku hubungi lagi!" ucap wanita yang ada di seberang telepon. Aku mengangguk meskipun benar wanita itu tidak tahu akan gerakan kepalaku. Tidak lama kemudian panggilan telepon itu terputus secara sepihak. Tepatnya di hentikan oleh Mbak Nadia sendiri. Kakak iparku.

****

Seperti biasa aku bangun lebih awal. Berjalan turun dari ranjang bergegas menunaikan ibadah sholat subuh. Menangkupkan kedua tangan pada wajah setelah selesai aku melangitkan gundah gulana dan harapan.

Aku menghela napas panjang lalu membuangnya perlahan turun dari kamar. Menuju dapur.

Membuka kulkas menatap seluruh penghuni yang ada didalamnya.

"Masak apa ya?" tanyaku pada diri sendiri. Mengambil beberapa potong ayam dan juga sayuran.

"Pembantumu mana?" Tiba-tiba suara Mama mertua mengagetkanku. Aku seketika menoleh ke arahnya mengambil beberapa wadah untuk digunakan memotong sayur. Sembari bibir mengulum senyum.

"Mungkin masih tidur!" jawabku biasa saja.

"Jam segini masih tidur? Apa kamu nggak merasa an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status