Share

Bab 25

"Kalau saja Mas Ilham bukan orang kaya, mana mau aku tidur di tempat beginian. Mana bau lagi." Maura menatap ke seluruh kamar. Kamar yang sempit dan sedikit apek. Tangannya terus saja bergerak mengibas-ngibas berharap bau apek yang menyeruak bisa hilang seketika.

Bibir wanita berusia 32 tahun itu terlihat mencebik. Kemudian tangannya meraih bedak yang tadi sempat ia letakan di sampingnya. Ada beberapa alat make up disana. Bedak, lipstik, eyeliner dan juga teman-temannya. Satu persatu benda itu ia sematkan pada wajah. Membuat wanita berambut panjang itu terlihat menor.

"Sudah cukup, untuk hari ini aku mau pergi jalan-jalan. Menjernihkan pikiran. Lama-lama bisa gila aku dirumah ini!" gumam Maura pelan. Dimasukkannya satu persatu alat kecantikannya ke dalam tempatnya. Lalu wanita itu beranjak dari duduknya.

Tap … tap … bruk.

Terdengar suara seseorang melangkah dari dekat kamar Maura. Lalu menutup pintu kamar cukup kuat. Dia yakin bahwa itu adalah Bian. Anak satu-satunya yang ia miliki.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status