Share

Bab 27

"Ren …." panggilan Bian tidak digubris oleh Rendy. Dia yang ada terus berjalan melewati sahabatnya itu tepatnya mantan sahabat yang pernah dekat.

"Ren, tunggu!" Lagi-lagi Bian berteriak membuat Rendy yang hendak pergi ke dapur akhirnya berhenti juga. Remaja itu menatap Bian dengan tatapan yang sulit diartikan. Bian menghela napas panjang lalu membuangnya perlahan. Bian berjalan mendekati Bian. Menepuk pundaknya hendak merangkul seperti biasa. Namun lagi-lagi lelaki itu menghindar.

"Ada apa?" tanya Rendy dengan ketus.

"Lo marah?"

"Kenapa mesti tanya! Lo sudah tahu jawabannya kan?" jawaban Rendy sedikit judes. Dia tidak lagi ingin berdekatan dengan Bian, yang kini bergelar menjadi saudara tiri.

"Eh, jangan begitu lah! Kita kan sekarang jadi saudara. Lebih baik kita baikan. Kita bisa pergi sekolah bareng. Ngerjain PR bareng. Kek dulu!"

"Tapi sekarang tidak seperti dulu, Bian."

"Kenapa? Sama aja?"

"CK …." Rendy berdecak dia hendak pergi meninggalkan Bian. Suasana hatinya sedang kacau di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status