"Dia bangun!" teriak Shi Cun.Lou Ouyang yang sedang sedang menunduk di balik pohon. Dia langsung bangun dan mengusap bibirnya. Lou Ouyang berjalan ke arah Shi Cun. Saat melihat Liu Heng sudah bangun, dia tersenyum lega. Apalagi terlihat kalau Liu Heng sudah membalik. Hanya tersisa sedikit warna hijau di tubuhnya. Sangat baik bila dibandingkan dengan apa yang Liu Heng alami sebelumnya.Lou Ouyang langsung memeluk Liu Heng. Dia terharu. Bahkan dia sampai meneteskan air matanya. Perjuangan dia selama ini tidak sia-sia. Rasa lelah, capek, sakit, takut dan yang lainnya terasa hilang seketika saat melihat Liu Heng bangun. "Apa yang terjadi?" tanya Liu Heng dengan wajah bingung. Dia tidak merasakan apapun. Dia merasa kalau dia hanya tertidur selama beberapa menit saja. Padahal Liu Heng sudah tidak sadarkan diri lebih dari dua minggu. Waktu yang sangat lama. Lou Ouyang mendorong tubuh Liu Heng, dia menatap tepat ke arah mata Liu Heng. Jarak wajah keduanya sangat dekat. Mungkin hanya berja
Shi Cun melihat apa yang ada di depannya. Dia ikut tersenyum, ini mengingatkan dirinya kepada dia puluhan tahun lalu. Shi Cun menjadi rindu kepada istrinya yang sudah meninggal 30 tahun lalu karena keracunan. Istrinya adalah orang biasa. Benar-benar orang bisa karena dia bukan seorang cultivator. Istrinya sering masuk ke ruangan Shi Cun. Perlahan racun masuk ke dalam tubuh istrinya. Shi Cun kira tidak ada masalah karena dia sudah puluhan tahun berada di ruangan penuh racun. Dia lupa kalau daya tahan tubuh manusia biasa sangatlah berbeda dengan cultivator. Setelah 5 tahun, istrinya pun meninggal keracunan. Saat itulah Shi Cun merasakan sedih yang sangat luar biasa. Dia bahkan menjadi pria yang brutal dan banyak melakukan pembunuhan untuk melupakan emosinya. "Kalau saat itu kau tidak meninggal. Mungkin kita akan seperti mereka," gumam Shi Cun. Shi Cun tidak pernah tertarik dengan siapa pun lagi setelah kematian istrinya. Istrinya adalah cinta satu-satunya Shi Cun. Shi Cun punya wajah
Liu Heng belajar banyak tentang racun di sana. Dia menjadi semakin tertarik. Apalagi setelah dia tahu kalau dirinya memiliki inti racun. Liu Heng menjadi satu-satunya cultivator yang bisa bertahan hidup setelah terkena hampir semua jenis racun. Shi Cun saja yang sudah meneliti berbagai jenis racun hampir sepanjang hidupnya. Dia masih bisa keracunan oleh serangga yang dia miliki. "Kau ingin menjadi anak angkatku?" tanya Shi Cun. Liu Heng dan Lou Ouyang langsung menoleh. Mereka kaget dengan pertanyaan itu. Lou Ouyang tahu kalau Shi Cun ingin menjadikan Liu Heng sebagai muridnya, tetapi tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Shi Cun akan meminta Liu Heng menjadi anak angkatnya. Itu diluar pikiran siapa pun. Lou Ouyang menoleh ke arah Liu Heng. Dia menggeleng pelan."Baiklah," jawab Liu Heng. "Hah? Apa kau tidak salah ?" Shi Cun sangat senang. Dia ingin langsung memeluk Liu Heng, tetapi dia menoleh ke arah Lou Ouyang lebih dulu. Dia tidak senang dengan pertanyaan Lou Ouyang."Apa maks
Shi Wei menerima Liu Heng dan Lou Ouyang menjadi anak angkat Shi Cun. Dengan berat hati dia harus menerimanya atau Shi Cun akan bunuh diri. Shi Wei berjalan ke arah Liu Heng dan Lou Ouyang. Langkah kaki Shi Wei sangat pelan. Satu langkah Shi Wei setara dengan tiga langkah orang pada umumnya. Meski begitu, Shi Wei termasuk poison cultivator tercepat. Kalau dia serius, Shi Wei sangat cepat. Setelah sangat dekat Shi Wei pun memegang kepala Liu Heng dan Lou Ouyang. Satu detik kemudian Shi Wei langsung menarik tangannya. Dia mundur dua langkah. Tatapan Shi Wei menatap ke arah Liu Heng. Setelah itu dia menoleh ke arah Shi Cun untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut lagi. "Iya, dia punya inti racun di dalam meridiannya," ucap Shi Cun. Shi Wei diam beberapa detik. Setelah itu dia pun kembali fokus kepada Liu Heng. Shi Wei mengangkat satu tangannya. Saat yang sama, 10 orang muncul dan langsung menutup semua jendela dan pintu. Mereka bersepuluh langsung menyebar ke segala penjuru untu
Seharian Lou Ouyang masih ketakutan. Bahkan sampai besoknya dia tetap begitu. Ular yang mereka lihat sebelumnya memang sangat mengarikan. Diperlihatkan kematian serta segala sesuatu yang buruk di dalam kepala mereka berdua. Kalau orang yang mentalnya sedang buruk atau memang orang yang mentalnya lemah. Itu akan mengerikan. Padahal itu hanya sebentar, kalau lama. Tentu saja Lou Ouyang bisa gila. Kalau lebih lama lagi, mungkin bisa bunuh diri. Shi Wei langsung meminta maaf. Baru kali ini Shi Wei sampai meminta maaf kepada orang lain. Dia merasa bersalah kepada Liu Heng dan Lou Ouyang. Apalagi setelah tahu keadaan Lou Ouyang. "Bibi sangat menyesal. Bibi tidak akan mengulangi ini lagi," ucap Shi Wei. "Itu bukan salah bibi sepenuhnya juga. Bibi tidak perlu khawatir karena aku akan menemani Lou Ouyang sampai dia pulih. Aku yakin dia akan sembuh. Dia akan kembali menjadi Lou Ouyang yang kita kenal," jelas Liu Heng. "Terima kasih."Liu Heng menggeleng. Dia mengatakan kalau Shi Wei tidak p
Liu Heng pulih sepenuhnya pada esok paginya. Saat dia bangun, dia langsung disambut oleh senyuman Lou Ouyang yang sudah pulih. Bahkan Lou Ouyang membuatkan teh untuk Liu Heng. Tidak lama kemudian Shi Cun bangun, dia melihat Liu Heng dibuatkan teh. Dia langsung menunjuk ke arah dirinya. "Aku?" Lou Ouyang mengerutkan keningnya. "Apa?""Teh untukku, mana?" "Buat saja sendiri," keluh Lou Ouyang. "Kau pilih kasih.""Terserah."Lou Ouyang pun pergi dari sana. Shi Cun kecewa. Dia mendekati Liu Heng dan meminta teh milik Liu Heng. Saat dia ingin mengambil teh itu, Shi Cun mendapatkan tatapan tajam dari arah belakang. Shi Cun mengurungkan niatnya. Lebih baik dia tidak minum teh daripada bermasalah dengan Lou Ouyang. Merepotkan. "Dia pilih kasih sekali. Padahal ayah-nya ini juga ingin minum teh juga.""Ayah bisa ambil sedikit milikku saat Saudara Ouyang tidak melihat."Shi Cun tersenyum. "Terima kasih. Kau memang anak yang berbakti."Shi Cun langsung memeluk Liu Heng. Dia melirik beberapa
Liu Heng dan Shi Cun sudah berusaha membuat obat penawar racun yang mereka buat, tetapi masih belum berhasil. Mereka sudah mencoba berbagai hal, tetap hasilnya nihil. Tidak ada yang berhasil. Bahkan menggunakan darah Liu Heng pun hasilnya tetap sama. Mereka kebingungan. Bahkan dengan teknik akupunktur pun, tidak berhasil. Racun itu menyebar dengan sangat cepat. Padahal aliran darah tempat racun mengalir sudah ditutup dengan tusukan jarum. Anehnya racun itu tetap bisa lolos dan masuk ke organ vital. Padahal akhirnya tetap membunuh. "Kalau terus begini, kita tidak bisa menggunakan racun ini. Terlalu berbahaya kalau digunakan. Kalau terkena racu sendiri, mati sudah. Ini namanya senjata makan tuan," keluh Shi Cun. Dia ragu untuk memanfaatkan racun yang berhasil mereka buat. Mereka juga belum menemukan serangga yang bisa beradaptasi dengan racun itu. Ini akan menjadi penelitian yang panjang. Hanya saja Liu Heng tidak bisa terlalu lama lagi di sekte Racun Selatan. Dia ingin membawa Lou Ou
Liu Heng sangat ingin membalas rasa kesalnya pada ular di depannya. Hanya saja dia mengurungkan niatnya setelah diancam. Liu Heng menyarungkan kembali pedangnya. Ular itu terlihat tersenyum, hanya perasaan Liu Heng saja. Tersenyum atau tidak, hanya ular itu yang tahu kenyataannya. "Ini adalah pertemuan ke 4 kita. Aku akan memberikan sebagaian diriku yang lain padamu. Setelah ini kita akan bertemu satu atau dua kali lagi. Setelah itu kau akan menjadi milikku. Aku juga akan menjadi milikmu. Sampai jumpa lagi," ucap ular itu. Liu Heng ingin mengatakan sesuatu, tetapi sudah terlambat. Ular itu sudah berubah menjadi cahaya dan perlahan cahaya itu mengecil. Ular yang sangat besar itu berubah wujud menjadi ular yang sangat kecil. Anehnya ular ini berwarna Pink dengan mahkota di kepalanya. Entah itu mahkota atau apa, tetapi bentuknya seperti mahkota.Ular Pink itu bergerak ke arah ular besar yang ingin menyerang Liu Heng tadi. Ular Besar itu termasuk hewan roh yang sangat kuat. Dia adalah s