"Bagaimana kalau kita berdamai saja?" tawar Bai Linjue. Xie Xie menyipitkan matanya. "Kau yang memulai semua ini dan kau juga yang ingin menyelesaikan ini. Aku rasa aku mulai membanci diriku," keluh Xie Xie. Bai Linjue menggaruk kepalanya. "Hehe, saat itu aku kira ini akan menyenangkan, tetapi ini malah membuat kita dijauhi oleh Liu Heng. Aku merasa ini bukan ide yang bagus. Lebih baik kita bersikap normal saja dan mulai berbagai." Usulan yang agak kurang menyenangkan. Tidak ada wanita yang ingin berbagi sama sekali. Xie Xie juga begitu, dia sangat mencintai Liu Heng karena itu dia ingin Liu Heng menjadi milliknya. Ini bukan tentang egois, tetapi memang naluriah wanita memang begini. Lou Ouyang juga sependapat dengan Xie Xie. "Apa kita tidak mau melakukan ini lagi?" Xie Xie dan Bai Linjue menggeleng. Mereka tidak akan ingin seperi ini. Kesempatan mereka bersama Liu Heng sangat kecil. Bahkan hampir tidak ada. Setelah mereka berpikir lagi, akhirnya keduanya setuju untuk tidak salin
Perang sudah disuarakan. Kedua belah pihak akan saling mengalahkan satu sama lain. Tentu saja pihak hewan roh juga sudah bersiap. Mereka bahkan sudah menanti serangan pihak manusia ke ibu kota. Mereka sudah siap berperang apapun yang terjadi. Mereka juga sangat percaya diri kalau mereka bisa mengalahkan Liu Heng dan aliansinya. Pernyataan perang itu terjadi tepat pada 3 hari setelah master pelindung berhasil melarikan diri. Satu dari mereka bahkan sampai mengorbankan diri mereka agar tiga lainnya bisa melarikan diri dan berhasil. Tujuan mereka adalah sekte Pulau Es utara. Hanya saja saat sudah tiba di sekte Pukulan Budha, tetapi tidak ada siapa pun di sana. Bahkan para penduduk di sana juga tidak ada. Desa-desa juga sudah hancur dan rata dengan tanah. Shan Hu dibuat menggeleng, dia bahkan sampai merinding melihat semua desa dan kota dihancurkan. Bahkan di depan mereka sebuah sekte besar sampai menjadi sekte tidak berpenghuni. "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Shu Yu. Dia bingun
Shan Hu terjatuh. Dia sudah terluka sangat banyak, bahkan dua rekan lainnya juga sudah dikalahkan oleh Liu Bu. Mereka sudah mengerahkan segalanya untuk pertarungan ini, tetapi hasilnya mereka tetaplah yang kalah. Shan Hu sudah tahu kalau mereka akan kalah, tetapi mereka tetap berusaha karena kemungkinan selalu ada. "Bunuh saja.""Itu yang ingin aku lakukan.""Aku mohon selematkan umat manusia. Hanya kau yang bisa melakukannya."Shan Hu menunjukkan wajah memohon yang sangat tulus. Itu membuat Liu Bu terkejut. Orang yan sering membunuh orang yang tidak bersalah bisa perduli dengan keselamatan umat manusia. Ini tidak masuk di akal Liu Bu. "Itu bukan hakmu."Liu Bu pun membuat bola qi yang sangat padat dan dia langsung meledakkan bola qi itu di depan wajah Shan Hu. Kepala Shan Hu hancur. mengakhiri Shan Hupun terbunuh dengan segala dosa yang telah dia lakukan. Liu Bu membunuh tanpa rasa kasihan sama sekali karena dendamnya kepada lima master pelindung sangat besar. Liu Bu membalik bada
Bai Ze memelakukan gerakan dengan tangannya. Langit berubah menjadi gelap, hujan akan turun lagi. Liu Heng dan Lou Ouyang sudah tahu ini. Mereka berdua mengangguk dan tepat saat hujan turun dan berubah menjadi es tajam. Liu Heng dan Lou Ouyang menyatuhkan qi mereka. Dengan cepat sebuah pelindung qi langsung melindungi semua orang di sana. Bai Ze kaget. "Apa-apaan ini?" keluhnya. "Kau kira kami sebodoh itu tidak memikirkan cara saat berhadapan dengan mu lagi."Liu Heng dan Lou Ouyang tersenyum. Semua culivator di pihak mereka bersorak dan mulai bertarung kembali. Liu Heng menarik pedangnya dan mengarahkan pedang miliknya ke arah Bai Ze. Hanya saja saat Liu Heng ingin maju, Lou Ouyang dan Sikong Ru yang maju lebih dulu. Mereka memebrikan kode agar Liu Heng mundur saja. "Baiklah," jawab Liu Heng. Dia mundur ke belakang. Lou Ouyang dan Sikong Ru pun langsung maju ke depan. Mereka memulai serangan lebih dulu. Niu Tou dan Ma Mian ingin membantu rekan mereka, tetapi Liu Heng dan Lou Ouya
Lou Ouyang dipenuhi oleh qi api. Itu membuat setiap serangan Bai Ze berhasil dihalangi. Dengan semua ini, mereka berhasil membuat Bai Ze kesulitan. Dia tidak bisa menggunakan akar dan air miliknya untuk mengalahkan Lou Ouyang. Apalagi akar di sana lebih sedikit karena daerah di dekat ibu kota memang pohon sengaja ditebang agak tidak terlalu dekat dengan kota. Ini menjadi kelemahan Bai Ze."Hey, jelek. Kau tidak akan bisa menang melawanku," ejek Lou Ouyang. Dia sangat percaya diri karena dia bertarung bersama dengan Sikong Ru. Ini membuat dia merasa kemenangan mereka menjadi lebih besar. Apalagi Bai Ze tidak bisa mengoptimalkan kemampuannya dengan baik melawan Lou Ouyang. "Kita lihat saja. Siapa yang akan menang."Bai Ze pun maju dan mulai melakukan serangan. Pertarungan dimilai lagi. Dia sengaja membuat tubuhnya lengah. Lou Ouyang melakukan tebasan. Slash!Saat itu juga Bai Ze menghilang dan bertukar tubuh dengan Sikong Ru. satu tebasan Lou Ouyang melukai Sikong Ru dan menjatuhkann
Liu Heng yang sedang bertarung, tiba-tiba saja dia merasakan kalau dirinya dipenuhi dengan qi yang sangat banyak. Liu Heng melompat mundur ke belakang. Dia butuh waktu untuk menerbos ke tahap immortal. Saat itu juga dia mendekati Lou Ouyang yang baru selesai bertarung. "Lindungi aku!" pinta Liu Heng. Tanpa banyak bertanya. Lou Ouyang langsung mengangguk setuju. Niu Tou sadar kalau ini adalah kesempatan emas untuk membunuh Liu Heng. Saat paling lemah cultivator bukan saat dia tertidur, tetapi saat mereka ingin menerobos ke tahap immortal. Saat itu tubuh mereka akan disambar oleh puluhan petir yang sangat kuat. Itu membuat mereka lemah dan rentan terbunuh. Siapa pun bisa membunuh mereka. Bahkan orang biasa pun bisa. Liu Heng bersila dan mulai memfokuskan dirinya. Dia mulai memfokuskan dirinya. Satu detik kemudian langit menjadi sangat gelap. Patir akan menyambar tubuh Liu Heng. Niu Tou berlari dan ingin mengejar Liu Heng. Lou Ouyang dan Sikong Ru langsung menghadang Niu Tou. Keduany
“Liu Heng, kau akan pergi ke desa untuk ikut dalam seleksi untuk menjadi cultivator. Kau harus ikut!” ucap Kakeknya dengan tegas. Dia ingin cucu satu-satunya menjadi seorang cultivator. Itu adalah sesuatu kebanggaan bagi semua orang, tetapi bukan itu alasan utamanya.“Tetapi kakek, aku tidak bisa berkultivasi. Kekek tahu sendiri kalau dantian ku itu cacat. Aku tidak bisa mengelola energi qi yang berarti aku tidak akan bisa menjadi cultivator. Aku lebih di sini dan mengurus kakek saja,” ungkap Liu Heng.Liu Heng dan Kakeknya—Lin Jie—tinggal di hutan yang tidak jauh dari desa Kàojìn. Mereka hanya tinggal berdua saja tanpa ada orang lain. Liu Heng bukan cucuk kandung Lin Jie. Pada saat itu dia menemukan seorang wanita yang berlumuran darah datang ke gubuk kecil miliknya sambil menggendong bayi dan memberikan bayi itu kepadanya dan wanita itu langsung pergi begitu saja.Beberapa saat kemudian segerombolan prajurit kekaisaran datang ke gubuknya Lin Jie juga. Mereka menanyakan tentang wanit
Keesokan harinya Liu Heng bersama dengan kakeknya datang ke desa. Di alun-alun desa Kaǒjin banyak sekali orang-orang sedang berkumpul. Mereka adalah para penduduk desa yang penasaran dengan cultivator yang akan datang. Kedatangan cultivator adalah sesuatu yang sangat langka dan menarik perhatian.Tentu saja mereka semua penasaran karena tidak setiap tahun cultivator datang ke desa Kaǒjin karena memang desa itu tidak banyak terdapat anak yang berbakat, tetapi kali ini ada satu anak yang sangat berbakat yang sudah masuk ke dalam tahap penempaan tulang tahap ke 4 padahal umurnya masih sepuluh tahun. Satu tahun lebih tua daripada Liu Heng.“Aku adalah Zie Du dan aku adalah salah satu guru dari sekte Tebasan Mengalir.” Semua orang menjadi bersemangat. Mereka sudah siap untuk tes-nya karena Zie Du akan mengambil dua anak sebagai murid. “Kalian sudah tahu kalau aku datang ke mari untuk mencari dua orang murid, tetapi aku tidak bisa mengambil sebarang murid. Akan ada tes lebih dulu.”Ada lima