Shi Wei menerima Liu Heng dan Lou Ouyang menjadi anak angkat Shi Cun. Dengan berat hati dia harus menerimanya atau Shi Cun akan bunuh diri. Shi Wei berjalan ke arah Liu Heng dan Lou Ouyang. Langkah kaki Shi Wei sangat pelan. Satu langkah Shi Wei setara dengan tiga langkah orang pada umumnya. Meski begitu, Shi Wei termasuk poison cultivator tercepat. Kalau dia serius, Shi Wei sangat cepat. Setelah sangat dekat Shi Wei pun memegang kepala Liu Heng dan Lou Ouyang. Satu detik kemudian Shi Wei langsung menarik tangannya. Dia mundur dua langkah. Tatapan Shi Wei menatap ke arah Liu Heng. Setelah itu dia menoleh ke arah Shi Cun untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut lagi. "Iya, dia punya inti racun di dalam meridiannya," ucap Shi Cun. Shi Wei diam beberapa detik. Setelah itu dia pun kembali fokus kepada Liu Heng. Shi Wei mengangkat satu tangannya. Saat yang sama, 10 orang muncul dan langsung menutup semua jendela dan pintu. Mereka bersepuluh langsung menyebar ke segala penjuru untu
Seharian Lou Ouyang masih ketakutan. Bahkan sampai besoknya dia tetap begitu. Ular yang mereka lihat sebelumnya memang sangat mengarikan. Diperlihatkan kematian serta segala sesuatu yang buruk di dalam kepala mereka berdua. Kalau orang yang mentalnya sedang buruk atau memang orang yang mentalnya lemah. Itu akan mengerikan. Padahal itu hanya sebentar, kalau lama. Tentu saja Lou Ouyang bisa gila. Kalau lebih lama lagi, mungkin bisa bunuh diri. Shi Wei langsung meminta maaf. Baru kali ini Shi Wei sampai meminta maaf kepada orang lain. Dia merasa bersalah kepada Liu Heng dan Lou Ouyang. Apalagi setelah tahu keadaan Lou Ouyang. "Bibi sangat menyesal. Bibi tidak akan mengulangi ini lagi," ucap Shi Wei. "Itu bukan salah bibi sepenuhnya juga. Bibi tidak perlu khawatir karena aku akan menemani Lou Ouyang sampai dia pulih. Aku yakin dia akan sembuh. Dia akan kembali menjadi Lou Ouyang yang kita kenal," jelas Liu Heng. "Terima kasih."Liu Heng menggeleng. Dia mengatakan kalau Shi Wei tidak p
Liu Heng pulih sepenuhnya pada esok paginya. Saat dia bangun, dia langsung disambut oleh senyuman Lou Ouyang yang sudah pulih. Bahkan Lou Ouyang membuatkan teh untuk Liu Heng. Tidak lama kemudian Shi Cun bangun, dia melihat Liu Heng dibuatkan teh. Dia langsung menunjuk ke arah dirinya. "Aku?" Lou Ouyang mengerutkan keningnya. "Apa?""Teh untukku, mana?" "Buat saja sendiri," keluh Lou Ouyang. "Kau pilih kasih.""Terserah."Lou Ouyang pun pergi dari sana. Shi Cun kecewa. Dia mendekati Liu Heng dan meminta teh milik Liu Heng. Saat dia ingin mengambil teh itu, Shi Cun mendapatkan tatapan tajam dari arah belakang. Shi Cun mengurungkan niatnya. Lebih baik dia tidak minum teh daripada bermasalah dengan Lou Ouyang. Merepotkan. "Dia pilih kasih sekali. Padahal ayah-nya ini juga ingin minum teh juga.""Ayah bisa ambil sedikit milikku saat Saudara Ouyang tidak melihat."Shi Cun tersenyum. "Terima kasih. Kau memang anak yang berbakti."Shi Cun langsung memeluk Liu Heng. Dia melirik beberapa
Liu Heng dan Shi Cun sudah berusaha membuat obat penawar racun yang mereka buat, tetapi masih belum berhasil. Mereka sudah mencoba berbagai hal, tetap hasilnya nihil. Tidak ada yang berhasil. Bahkan menggunakan darah Liu Heng pun hasilnya tetap sama. Mereka kebingungan. Bahkan dengan teknik akupunktur pun, tidak berhasil. Racun itu menyebar dengan sangat cepat. Padahal aliran darah tempat racun mengalir sudah ditutup dengan tusukan jarum. Anehnya racun itu tetap bisa lolos dan masuk ke organ vital. Padahal akhirnya tetap membunuh. "Kalau terus begini, kita tidak bisa menggunakan racun ini. Terlalu berbahaya kalau digunakan. Kalau terkena racu sendiri, mati sudah. Ini namanya senjata makan tuan," keluh Shi Cun. Dia ragu untuk memanfaatkan racun yang berhasil mereka buat. Mereka juga belum menemukan serangga yang bisa beradaptasi dengan racun itu. Ini akan menjadi penelitian yang panjang. Hanya saja Liu Heng tidak bisa terlalu lama lagi di sekte Racun Selatan. Dia ingin membawa Lou Ou
Liu Heng sangat ingin membalas rasa kesalnya pada ular di depannya. Hanya saja dia mengurungkan niatnya setelah diancam. Liu Heng menyarungkan kembali pedangnya. Ular itu terlihat tersenyum, hanya perasaan Liu Heng saja. Tersenyum atau tidak, hanya ular itu yang tahu kenyataannya. "Ini adalah pertemuan ke 4 kita. Aku akan memberikan sebagaian diriku yang lain padamu. Setelah ini kita akan bertemu satu atau dua kali lagi. Setelah itu kau akan menjadi milikku. Aku juga akan menjadi milikmu. Sampai jumpa lagi," ucap ular itu. Liu Heng ingin mengatakan sesuatu, tetapi sudah terlambat. Ular itu sudah berubah menjadi cahaya dan perlahan cahaya itu mengecil. Ular yang sangat besar itu berubah wujud menjadi ular yang sangat kecil. Anehnya ular ini berwarna Pink dengan mahkota di kepalanya. Entah itu mahkota atau apa, tetapi bentuknya seperti mahkota.Ular Pink itu bergerak ke arah ular besar yang ingin menyerang Liu Heng tadi. Ular Besar itu termasuk hewan roh yang sangat kuat. Dia adalah s
Liu Heng dan Lou Ouyang sudah akan pergi. Mereka diantar oleh Shi Cun langsung. Shi Wei ada kegiatan yang tidak bisa dia tinggal karena itu dia tidak ada di sana. Liu Heng dan Lou Ouyang terlihat tidak masalah sama sekali. Keduanya memberi hormat kepada Shi Cun dan pamit pergi. Shi Cun baru membalik badan saat Liu Heng dan Lou Ouyang tidak terlihat lagi. Shi Cun ingin membalik badan dan menyusul Liu Heng, tetapi dia menahan dirinya. Dia dan Liu Heng sudah membuat kesepakatan kalau dia tidak perlu mengantar Liu Heng. Shi Cun harus menepati apa yang sudah dia janjikan. "Aku harap mereka baik-baik saja," ucap Shi Cun. ***Liu Heng dan Lou yang baru keluar dari sekte Racun Selatan belum satu jam, tetapi mereka dihadang oleh seseorang. Tatapan orang itu tajam ke arah dirinya. Pria tua yang pernah Liu Heng lihat dan lawan sebelumnya. Itu adalah Auyeung Fung si Kodok Beracun. Selama beberapa hari belakangan ini dia memang mengawasi Liu Heng. Dia sudah menunggu saat ini. "Akhirnya kalian
Di sisi lain Lou Ouyang sedang melarikan diri. Dia ingin pergi sejauh mungkin agar tidak mengganggu Liu Heng. Hanya saja hal tidak terduga terjadi. Lou Ouyang dikepung oleh beberapa cultivator di tahap Inti Surga. Musuh yang lebih kuat daripada dirinya dan jumlahnya lebih banyak. Satu saja sulit bagi Lou Ouyang. Apalagi ada 4 orang cultivator di tahap Inti Surga. "Sial, ini sepertinya hari buruk bagiku dan Liu Heng."Lou Ouyang menarik pedangnya dan siap bertarung. Tidak ada jalan lain karena semua sisi sudah di hadang oleh 4 orang cultivator itu. Memaksa untuk lari pun, tetap saja dia akan dikejar. Lou Ouyang merasa bertarung bukan pilihan yang terlalu buruk juga. Hanya saja kalau dia menemukan celah, dia akan melarikan diri. Lou Ouyang pesimis kalau dia bisa menang. Duaaar!Suara ledakan yang besar terdengar. Lou Ouyang melirik, itu berasal dari arah tempat Liu Heng bertarung. Lou Ouyang cemas, tetapi dia harus cemas kepada dirinya lebih dulu. Keadaan dirinya sekarang sangat tidak
Lou Ouyang sudah menerima banyak luka. Dia kalah dalam banyak hal, tetapi dia lebih unggul dalam hal teknik bertarung. Dia diajari oleh Shi Cun, Liu Heng dan Shi Wei. Tentu saja kemampuan bertarung Lou Ouyang meningkat pesat. Hanya saja lawannya lebih banyak. Mengalahkan satu dari empat musuhnya sudah pencapaian yang hebat. "Apa aku akan mati di sini?" Terlihat tiga sisa lawannya sudah siap menyerang. Lou Ouyang yang sudah kelelahan terjatuh. Tubuhnya sudah tidak bisa digerakkan lagi. Sedangkan, musuhnya akan membunuh dirinya. Sangat tidak masuk akal. Senyuman di wajah tiga orang itu membuat Lou Ouyang kesal. Semakin kesal pada dirinya sendiri. "Aku benar-benar tidak berguna," keluh Lou Ouyang."Tidak! Kau sudah sangat hebat. Jangan menghina dirimu sendiri," tegur Liu Heng. Lou Ouyang menoleh ke arah samping belakang kirinya. Saat melihat wajah Liu Heng. Lou Ouyang langsung tersenyum lebar. Dia sangat senang, dia lega. Liu Heng berjalan ke depan Lou Ouyang dan sudah siap bertarung