Share

Bab 193 Sebuah Pilihan 3

Alan membantu Livia bangun dan turun. Namun hanya berdiri saja karena sudah tidak sanggup berjalan. Alan mengusap-usap permukaan perut Livia yang menyandarkan kepala di dadanya.

Jika ada kata lain di atas rasa cemas, itulah perasaan Alan sekarang. Perutnya ikut mulas dan kekhawatiran memenuhi dada.

Livia menggigit bibirnya. Sakit kali ini rasanya dua kali lipat dari kesakitan saat melahirkan Alvian dulu.

Seorang bidan masuk untuk memeriksa. Livia kembali berbaring. Ternyata sudah bukaan enam. Livia di awasi. Suasana kian tegang. Tubuh Livia dan Alan sudah basah berkeringat.

Pembukaan terus bertambah secara signifikan dalam waktu yang cepat. Dokter Nita masuk bersama perawat saat Livia sudah bukaan delapan.

Selang oksigen sudah dipasang. Cairan infus hilir mudik di selang yang menancap di lengan kiri Livia.

Bukaan lengkap. Dokter Nita memberikan aba-aba untuk mengejan. Tepat jam satu malam menggema suara tangis bayi pertama. Bu Ana menangis bahagia dan Alan pun lega.

Livia kembali m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (32)
goodnovel comment avatar
Kessy
buat kisah om ble sendiri ya mba lis pengen lihat ble bahagia,kasih lah dia bahagia udh cukup penyesalan sekian tahun
goodnovel comment avatar
Norazilah Adnan
aduh ikut sedihh ni baca yg ini ......
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
plong rasanya 🫰🏻🫰🏻🫰🏻
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status