Share

Malam memabukkan

Sebenarnya sejak tadi sore, Aris merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Berkali-kali ia tepis rasa itu. Namun, hasrat yang ia rasakan malah semakin menjadi. Begitu besar, hingga keringat keluar dari pori-pori tubuhnya.

Aris meneguk air putih sebanyak mungkin, berharap bisa mendinginkan tubuhnya yang semakin terasa panas.

"Mas Aris kenapa?" tanya Nisa merasa curiga, ia lantas menghampiri suaminya yang sedari tadi tak bisa diam. Mondar-mandir ke dapur dengan wajah cemas.

"Gak papa," sahutnya lirih, namun masih tak bisa menyembunyikan gurat gelisah di wajahnya. Demi apapun, dan entah kenapa dirinya sangat berhasrat melihat Nisa. Susah payah Aris menahannya. Membuat sesuatu dibawah sana terasa sesak dan sakit.

"Nisa sholat maghrib dulu ya, Mas," Pamitnya setelah meneguk segelas air. Kemudian meninggalkan Aris yang masih di dapur.

Aris hanya mengangguk menanggapi. Pandangannya masih tak lepas dari punggung istrinya yang kian menjauh hingga hilang dibalik tembok. Aris menghembuskan nafas kasar
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status