Share

Tabir Abu-Abu

Mentari terbit di langit Wina, merefleksikan cahaya terang bersemu merah jambu di guguran daun yang menutup jalan raya. Angin musim gugur berembus kencang walau tak sedingin angin musim dingin. Tangkai dan dedaunan kering berguguran bebas ke jalan raya, menumpuk hingga menciptakan warna simetris di jalanan.

Tiga orang lelaki terlihat berjalan beriringan ke sebelah barat, melewati katedral dan bangunan Saint Peter. Toko aksesoris berjajar rapi di sekitar komplek itu, menawarkan aksesoris unik--dari hiasan dinding, kap lampu, manik-manik sampai ukiran 3D dengan bentuk dan goresan yang menawan. Kebanyakan toko di komplek tersebut diberi penerangan lampu dengan beberapa tempat duduk yang disediakan untuk pengunjung. Banyak turis asing yang memilih beristirahat sambil melihat-lihat aksesoris itu.

Istana Hofburg mulai terlihat di depan mata. Mata Max nyalang memperhatikan sekitar, matanya tajam seperti elang yang sedang mengintai mangsanya. Pun Julian, meski terlihat santai, dia tak kalah w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status