Share

Perasaan khusus

Cukup puas Cantaka merasakan pengalaman bermain layang di zaman ini, ia mulai menarik benda itu untuk mendekat. Ia bisa membayangkan bagaimana cara menurunkan hujan buatan di tempat ini dengan menggunakan sebuah layangan, ide yang benar-benar gila.

Saraswati yang sedari tadi menemani Cantaka mulai berbenah, mengambil benang dan barang-barang yang dibawa pemuda itu.

“Bawa ini, Saraswati,” ujar Cantaka.

Wanita itu hanya berdeham, tanpa membalas pandangan Cantaka padanya. Ia sungguh malu dan grogi dengan sikap Pangeran Cantaka sore itu yang memperlakuannya begitu ramah dan hangat.

“Ah, menyenangkan sekali hari ini, rasanya seperti beban yang terpangku di pundakku benar-benar terlepas,” sambung Cantaka.

“Aku juga demikian.”

“Kamu juga? Ah, ini menjadi pengalaman pertamamu bermain layangan, kan?” tanya Cantaka.

Secara tiba-tiba, pemuda itu mendekatkan posisi duduknya ke arah Saraswati. Gadis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status