Lu Bao dan beberapa orang bawahannya datang ke tempat Lu Fei tinggal. Mereka berjumlah sekitar 50 orang. Mereka membawa senjata lengkap, Lu Fei yang melihat itu, dia menyipitkan matanya. Dia dan temannya berdiri menghadap rombongan yang datang itu. "Ada keperluan apa?" tanya Lu Fei. "Kau ditangkap!" tegas Lu Bao. "Memangnya apa yang aku lakukan sampai aku harus ditangkap?" tanya Lu Fei. "Kau telah membuat ibuku terluka. Kau membakar kamar ibuku dengan sengaja. Itu adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Kau akan dihukum karena telah melakukan itu!" jelas Lu Bao. Lu Fei terlihat kebingungan seolah-olah dia tidak tahu apa yang terjadi. Beberapa orang yang ada di belakang Lu Bao sampai saling menatap satu sama lain saking termakannya dengan wajah tipu daya Lu Fei yang manipulatif. "Memangnya ada yang terjadi? Aku bahkan tidak tahu itu. Bagaimana bisa kau menuduhku? Padahal aku tinggal sangat jauh kediaman utama berada. Kalau memang aku melakukan itu, harusnya ada bukti, bukan?
"Kenapa kau dihukum seperti itu? Aku lihat kau selalu cambuk setiap satu jam sekali. Memangnya apa yang telah kau lakukan?" tanya tanahan lainnya. "Aku dituduh membakar kamar istri patriarch.""Kau benar-benar melakukannya?" tanya tanahanan itu."Tentu saja. Dia menyebalkan karena telah mengirim pembunuh Bayaran untuk membunuhku. Sebagai orang baik, aku harus membalas kebaikannya. Aku tidak punya uang yang cukup untuk menyewa pembunuh Bayaran seperti yang dia lakukan karena itu aku mengirimkan api dan beberapa kayu kepadanya sebagai balasan," jelas Lu Fei. Tanahan itu menelan ludah. Yang dilakukan oleh Lu Fei sangat gila. Itu seperti bunuh diri. Tidak sembarangan orang yang berani melakukan itu kecuali dia gila karena kalau sampai ketahuan, maka hukuman yang paling ringan adalah hukuman mati. Tahanan itu terdiam, dia merinding saat menatap ke arah Lu Fei. "Apa kau tidak takut kalau aku akan membongkar pengakuan tadi?" tanya tahanan itu. "Kalau kau melakukan itu, maka kau akan mati
Semua orang yang datang itu bersaksi kalau bukan Lu Fei yang melakukan kejahatan itu. Mereka bersaksi kalau Lu Fei berada di rumahnya sendiri. Bahkan ada yang mengatakan kalau Lu Fei saat kejadian itu berada di surga. Banyak yang memberikan kesaksian aneh. Ada yang bilang kalau pelaku pemekaran kamar Cao Li adalah Iblis. Semua orang hanya bisa terdiam, bingung. "Kalau semua kata-kata bisa dipercaya, maka kata-kata mereka juga bisa dipercaya. Apa kalian semua masih yakin kalau kesaksian tadi sudah pasti adalah kebenaran?" tanya Lu Fei. Xia Ding dibuat terdiam. Perkataan Lu Fei benar. Kalau hanya kata-kata, semua orang bisa menjadi saksi. Melihat keraguan di wajah para tetua, itu membuat Lu Bao panik. Dia pun maju ke depan. "Jangan dengarkan dia! Dia sengaja melakukan semua ini agar kita ragu. Padahal sudah ada buktinya kalau Lu Fei adalah pelakunya. Dia sengaja memanupulasi kalian," teriak Lu Bao. "Aku yakin dia adalah pelakunya. Hukum saja dia dengan hukuman mati. Tidak mungkin buk
Lu Fei bisa kembali ke rumahnya. Saat dia kembali, dia langsung disambut oleh beberapa orang pengikutnya. Mereka langsung mendekati Lu Fei dan membungkuk menyambut Lu Fei. Hanya ada dua orang yang tidak melakukan itu. Salah satunya adalah orang yang datang ke penjara bawah tanah. Dia dan temannya tidak memberi hormat kepada Lu Fei karena mereka bukan pengikut Lu Fei. "Kau sudah kembali ternyata. Terus kenapa kau membayar kita?" tanya Nie Li. Nama orang itu adalah Nie Li dan temannya adalah Shi Cun. Keduanya adalah seorang pembunuh bayaran, tetapi bukan satu kelompok dengan pembunuh Bayaran yang disewa oleh Cao Li. Shi Cun dan Nie Li hanya bekerja berdua. Mereka bukan hanya bisa dibayar untuk membunuh. Mereka juga bisa dibayar untuk mengawal atau menjadi penjaga. Yang jelas mereka dibayar, apapun tugasnya bisa mereka usahakan. "Hanya untuk jaga-jaga. Kalau kalian ingin pulang, silahkan saja!" jawab Lu Fei. Nie Li dan Shi Cun menatap tajam ke arah Lu Fei. Dia tidak menyukai keadaan
Posisi rumah Lu Fei agak terasing karena itu jarang orang datang ke rumah nya. Itulah kenapa lu Fei bisa membawa beberapa orang ke sana. Apalagi lokasinya di dekat dinding pembatas sekte. Dia bisa melompat dan keluar dengan sangat mudah. Di balik dinding itulah sekarang Lu Fei mulai melatih beberapa orang kepercayaannya. Sesekali dia kadang membawa bawahannya untuk berlatih di dalam. Seperti hari ini, mereka berlatih di depan rumah Lu Fei. "Kakak Lu, kenapa aku lihat banyak orang yang membencimu?" tanya Yang Jiu. "Biarkan saja! Itu tidak akan membuatku menjadi orang bodoh juga. Malah ini yang paling bagus. Aku tidak perlu merasa bersalah saat melakukan kejahatan pada mereka. Aku punya pembelaan sendiri," jawab Lu Fei. Hati kecil Lu Fei sebenarnya merasa sakit hati juga. Bagaimana pun hati kecil lu Fei tetap remaja yang butuh perhatian dari orang terdekatnya. Jiwa Lu Fei memang adalah jiwa yang dewasa, tetapi hati, perasaan, tubuh, kepala dan sebagainya adalah orang lain. Dan lagi a
Keesokannya semuanya berkumpul lagi. Mereka sudah siap melakukan pemberontakan. Mereka berniat mengalahkan Lu Fei dan mengambil seluruh harta milik Lu Fei. Mereka kira kalau di dalam rumah Lu Fei ada banyak emas atau batu qi karena selama mereka di sana. Mereka sangat tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam sana. Lu Fei pun tersenyum lebar. Tentu saja dia tidaklah bodoh. "Lakukan apa yang aku perintahkan kemarin," pinta Lu Fei. Semua orang pengikutnya itu saling melirik dan mengangguk. Mereka pun melakukan perintah Lu Fei. Mereka sedang mencari kesempatan yang bagus untuk menyerang. Mereka berniat melakukan itu tepat sesaat setelah mereka melakukan perintah Lu Fei. Hanya saja rencana mereka gagal besar. Sesuatu yang tidak terduga pun terjadi. ***Tiba-tiba saja kediaman Lu Fei dikepung dan diserang oleh banyak cultivator berubah hitam dan mengenakan topeng. Lu Fei terlihat biasa saja. Dia hanya mundur satu langkah. Seketika dua pembunuh Bayaran yang Lu Fei sewa langsung melompat d
Ketua pembunuh Bayaran itu kaget. Spontan dia mundur ke belakang. Lu Fei maju ke depan. Dia memang kalah dalam hal tingkat kultivasi, tetapi Lu Fei cukup yakin kalau dia bisa menang. Tentu saja rasa percaya diri itu tidak akan muncul tanpa sebab. Lu Fei punya alasan kenapa dia bisa percaya diri."Dari mana kau tahu nama leluhurku?" tanya ketua pembunuh Bayaran itu. Mendengar itu, Lu Fei ikut kaget. "Leluhur? Apa maksudnya leluhur?" tanya Lu Fei. "Gu Bao adalah kakek dari kakekku. Dia hidup beberapa generasi di atasku. Tidak ada yang tahu tentang leluhurku. Kenapa kau bisa tahu?" tanya pembunuh Bayaran itu.Lu Fei terdiam dengan wajah kebingungan. Dia tidak menyangka ternyata sekarang zaman jauh setelah kematian dirinya. Kalau dari perkataan ketua pembunuh Bayaran itu. Mungkin, sekarang adalah 700 tahun ata 800 tahun setelah kematian dirinya. Itu hanya tebakan Lu Fei saja. Bisa saja jauh lebih sedikit atau lebih banyak dari itu. "Ah, ternyata aku sudah mati sangat lama. Semua orang
Lu Fei mendapatkan dua pengikut baru yaitu Nie Li dan Shi Cun. Keduanya adalah pembunuh Bayaran yang sudah berpengalaman. Bertarung sudah menjadi keseharian mereka. Tidak ada yang perlu Lu Fei ajari lagi kepada mereka berdua. Mendapatkan kepercayaan Nie Li dan Shi Cun adalah keberuntungan bagi Lu Fei. Mereka akan menjadi pengikut yang setia kalau Lu Fei bisa membuat keduanya percaya kepada dirinya. "Kenapa kalian ingin menjadi pngikutku?" tanya Lu Fei. "Ah," Nie Li menggaruk kepalanya. "Ano, itu ... karena ... aku rasa karena kakak Fei punya sesuatu yang kami cari selama ini."Lu Fei mengerutkan keningnya. "Aku tidak paham.""Aku juga," batin Nie Li. Dia bingung cara menjelaskan pada Lu Fei. "Intinya begitulah."Lu Fei hanya dibuat menggeleng heran. "Terserahlah! Yang jelas kalian berjanji setia kepadaku. Itu saja sudah cukup," ucap Lu Fei. "Kami bersumpah setia kepada kakak Fei. Kalau kami melanggar sumpah kami, maka Langit akan menghukum kami. Dengan penuh kesadaran kami akan me