Share

Bab 121 - Dua Monster Saling Bertemu

Hendrik dan beberapa Bawahannya sudah berhasil menyelinap ke Benteng Ibukota Kerajaan, melihat pemandangan didepannya semuanya terasa sangat menakutkan. Tidak sedikit reruntuhan dan mayat-mayat Manusia dengan kondisi kering, entah itu orang dewasa atau anak-anak semuanya mati.

"Sekarang kita panggil Tuan..."

"Bajingan mana yang berani mengusik ketenanganku dan berani datang kemari." Suara yang keras terdengar dari Istana yang jauh dan mencapai telinga Hendrik.

Kilatan cahaya hitam pekat melesat dan semua Bawahan Hendrik dilenyapkan dalam sekejap mata, dari jarak yang sangat jaun Ziel sudah sangat menakutkan dan dapat membunuh Kesatria Aura Bintang enam. Monster seperti ini sudah luar pemahaman dunia dan Hendrik merasakan ketakutan.

"Semut yang lihai tapi seekor semut tetaplah semut." Ziel yang duduk disinggasana mengangkat tangannya dan Aura yang padat berubah menjadi sebuah telapak tangan yang mengerikan.

Telapak tangan itu melesat kear
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status