Share

BIARKAN SAJA

"Ini, loh, Do, mba mau ikut memasarkan baju. Mba 'kan punya banyak teman, Siapa tahu ada yang beli' kan?"

Aku melirik Mita yang juga mengarahkan pandangan ke sini. Untuk beberapa detik kami bertatapan. Aku paham, dari tatapan itu, Mita tak setuju sebab mba Winda tidak amanah. Dulu juga pernah ikut jualan. Hasilnya, barang hilang, uang tak ada. Ditagih malah ngajak perang.

Tapi, kalau permintaannya tak dikabulkan, dia akan ngadu ke mama, terus tebar fitnah ke mana-mana. Ini orang memang kudu diruqyah biar sadar.

"Gini, Mba. Barang-barang itu sudah punya orang. Besok akan diambil pembelinya. Kalau datang lagi nanti mba boleh bawa," ucapku untuk ambil jalan aman.

"Sudah habis semua beneran? Kamu gak lagi boong'kan? Jangan-jangan kalian gak percaya sama Mba, ya? Keterlaluan!" serang mba Winda.

"Mas Dodi benar, barang itu sudah ada yang punya. Besok juga kosong itu gudang. Gini, kalau mba mau ikut jualan, barang yang dulu tolong dibalikin dulu uangnya, 'kan udah laku. Berarti ada, dong ua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status