Share

GAK GRATIS

Mama dari dulu baik pada Mita. Waktu sempat berpikiran buruk karena terlalu digosok Winda. Syukurlah sekarang sudah lurus lagi, mungkin melihat fakta saat kami terpuruk, menantunya tetap sabar menerima keadaan.

"Maaf, ya, Mah, Dodi belum bisa memberi banyak, kami pun sedang berjuang dari nol lagi. Ini hanya segini yang bisa Dodi berikan!"

"Tak usah kasih mama, berikan saja pada istrimu, dia lebih butuh. Insya Allah, mama ada banyak dikasih ayah. Nah, kalau kalian sudah berlimpah harta, baru belikan mama helikopter."

Aku dan mama tertawa mendengar candaannya. Rasanya kebahagiaan ini lengkap. Aku tak harus dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu ibu dan istri. Dua-duanya baik, tak saling membenci. Semoga akan begini terus.

*

"Lagi apa, sih, sibuk banget? Mas jadi kayak obat nyamuk gini," rajukku pada wanita yang dari tadi asyik dengan laptopnya.

"Aku gi ngerekap keuangan, Mas. Kan harus jelas berapa penghasilan kotor dan bersih usaha kita. Untuk jadi bahan pertimbangan ke depan."

Aku menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status