Share

SEOLAH-OLAH

DODI

Sepulang kerja, aku memenuhi permintaan mbak Winda, yaitu datang ke rumahnya. Tak lupa membawa apa yang dia pesan kemarin yaitu batagor dan makanan lain. Meski perempuan itu selalu bersikap buruk aku tetap saja masih sayang padanya. Tak tega kalau meminta sesuatu, diabaikan. Jadi, sebisa mungkin dipenuhi selama permintaan tidak aneh-aneh. Atau berupa hal buruk.

Rasa sayang dan kebaikanku itu rupanya dimanfaatkan oleh Mbak Winda untuk menghantam Mita dulu. Jadilah kerap terjadi konflik dengan Mita dalam beberapa hal. Puncaknya ketika aku menggunakan uang Mita secara brutal. Kejadian itu hampir saja menenggelamkan bahtera rumah tangga yang telah berlayar belasan tahun lamanya. Untunglah kesadaran cepat datang hingga pernikahan dapat diselamatkan.

Mbak Winda menyambutku dengan semringah. Dia bersikap seolah-olah adiknya ini tidak sedang memiliki masalah berat. Bahkan yang terlihat Mbak Winda begitu ceria Mungkin dia bahagia dengan terpisahnya aku dan Mitha.

"Ada apa, Mba?"

"Kapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status