Share

Selamat

"Wina!"

Suara panggilan itu menghentikan langkahku. Aku menoleh ke belakang dan langsung menemukan Giko setengah berlari menghampiri. Aku tidak menghiraukan dan kembali melanjutkan langkah menuju lift. Namun, dia dengan cepat bisa menyejajariku, dan tangannya yang usil langsung bertengger di pundakku, merangkul.

Aku melebarkan mata, mengutuk tingkahnya yang asal peluk. Astaga, ini tempat umum. Aku memang kadang jalan berdua dengan Giko di wilayah gedung ini. Tapi, ya tentu saja nggak sampai main peluk begini. Cepat-cepat aku menyingkirkan tangannya dan mendelik. Menjadi perhatian para karyawan di pagi hari bukan awal yang baik.

"Jaga sikap lo, Gi. Ini tempat umum," desisku berusaha tidak membuka bibir.

"Kenapa sih? Kan kita pacaran," sahutnya cengengesan.

Aku ingin sekali menampol kepalanya yang nggak tahu isinya apa. "Yang pacaran beneran aja nggak selebay elo," ujarku sebal masih mempertahankan ekspresi gemas campur kesal. "Lihat, situasi dong, Gi."

Giko masih cengengesan seak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status