Share

Bekal

"Aku nggak bisa, sori," ucapku lirih. Saat ini aku sedang makan siang sendiri di pantri. Dengan bekal yang sengaja aku bawa dari rumah untuk menghindari makan siang bersama Tama atau Giko.

"Kenapa? Sudah ada rencana?" tanya Tama di ujung telepon sana.

"Hu-um." Aku berharap Tama tidak bertanya lebih daripada ini.

"Kamu mau pulang ke rumah ibu kamu?" tanya Tama lagi.

"Enggak, sih. Udah ada rencana aja." Aku nggak ingin jujur kalau weekend nanti Giko mengajakku makan malam dan akan memperkenalkan aku pada Luffy, kakaknya. Tapi, lidahku susah untuk jujur.

"Oke kalau gitu take your time buat nanti. Tapi Sabtu malam, kita bisa ketemu, kan?"

Aku menggigit bibir tanpa sadar. Sekarang aku agak takut jika bertemu dengan lelaki itu. Di depannya aku merasa tidak bisa mengendalikan diri.

"Lihat nanti saja kayaknya, deh. Soalnya kerjaan lagi hectic banget."

Meskipun dalam hati aku ingin selalu bersama lelaki itu, tapi aku harus tetap bisa menahan diri.

"Ternyata lo di sini."

Aku terkesiap da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status