Share

Warung Makan Padang

Giko menambah dua kali nasi. Dia terlihat lahap makan nasi padang plus sambal goreng ati pedas. Sampai-sampai keringat di pelipisnya bermunculan. Sepertinya dia sakit hati gara-gara Bu Rina makan siang bareng Pak Beni. Aku di depannya cuma bisa mengulum senyum. Sekali-kali Giko memang perlu dikasih pelajaran biar nggak asal nemplok sama cewek.

"Mau nambah lagi?" tanyaku saat Giko berhasil menandaskan piring keduanya.

Dia menggeleng dan mendorong piringnya menjauh lantas menarik gelas es teh dingin di dekatnya. "Cukuplah, gue bisa bengkak. Sore gue bakal ke gym lagi buat buang kalori siang ini."

Tentu saja. Makan siangnya kali ini seperti orang kesurupan. Aku sampe ngeri sendiri melihatnya.

"Lo nimbun banyak kolesterol loh."

"Besok gue diet," ucapnya menyeruput es teh tanpa gulanya. Kata 'ah' meluncur ketika dia berhasil menandaskan isi gelas. "WA Danar gih, Win. Dia udah sampai di kantor belum?"

Aku menurut saja dan mengambil ponsel di kantong dompetku yang berukuran panjang. Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status