Share

Part 39 B

Ambar menekuk wajahnya. “Masih aku yang ambil, tetapi harus dirapatkan besok uangnya dan akan diberikan pada setiap guru untuk memegang. Tugasnya akan diatur. Kesannya kemarin seperti rapat dalam rangka aku korupsi,” katanya. “Aku sudah tidak berani, Mas. Sudah ada Pak Ris yang galak. Kemarin saja mejaku digebrak sampai aku malu,”

“Gak papa. Masih ada uang sekolahku.”

“Besok jadi, ‘kan?”

“Jadi, dong!”

“Ndis dibelikan mainan ya, Mas?”

“Kamu yang beli bisa ‘kan?”

“Aku maunya kamu,” rengek Ambar manja.

“Iya, nanti aku belikan. Hp kamu bagaimana?”

“Aku belum punya uang tiga puluh juta, Mas,” jawab Ambar sedih. “Kamu harus bantu aku cari uang segitu biar dapat hp nya. Di sana banyak foto kita.”

“Sekarang blokir dulu nomer kamu, terus pindah ke hp ini. Diurus gitu saja dulu. Jadi, WA kamu aman,” usul Sela. “Masalah hp nya, kita pikir besok setelah piknik.”

“Besok kita naik apa?”

“Naik mobil.”

“Mobil kamu?”

“Iya.”

“Emang istrimu boleh?”

Sela tersenyum.

***

“Aku mau bawa mobil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status