Share

Bab 41B

Dia memberikan gawainya itu ke Nara. Nara melihat benda pipih itu memang mati. Nggak tahu apa benar-benar dimatikan oleh Adnan atau kehabisan daya.

"Kamu masih nggak percaya sama Mas? Ya udah kita charge aja handphone nya," kata Adnan.

Adnan men-charge benda pipih itu di mobilnya dan memang berwarna merah. Artinya suaminya gak berbohong. Nara hanya diam dan cemberut. Dia lega masalah gawai Adnan jujur kalau handphone nya kehabisan daya.

"Masalah handphone aku percaya sama kamu. Tapi kenapa Siska bisa pegang-pegang kamu, Mas? Dan kamu diam aja waktu dia melakukan itu? Kenapa kamu nggak menyentak kasar tangan dia?" kata Nara menyilangkan tangan tanda protes.

"Sayang, aku bingung dan aku juga nggak ngerti kenapa tiba-tiba dia melakukan itu. Aku udah menarik tangan ku tapi dia memegangnya dengan dua tangannya. Apalagi sebelah tangan itu pakai infus dan aku masih punya rasa kemanusiaan ngelihat dia sakit. Aku nggak bisa kasar-kasar banget. Tapi ketika kamu datang. Aku benar-benar kage
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
nyebut nma mas itu mas sj,g usah pke tmbhn mas aldnan atau mas Raka,kampungn banget nulisnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status