"Sayang, nggak baik marah-marah sama suami apalagi kesel serta cemberut. Kasihan bayi yang ada di kandungan biasanya perut kamu Mas Adnan elus-elus sebelum tidur. Yuk sini. Mas peluk," kata suaminya. "Ogah!" kata Nara meminum susu. Lalu dia sisakan setengah untuk di minum suaminya. "Mas gak mau, Nara, kamu aja yang minum susunya. Lagian susu itu juga kurang untuk kesehatan kamu," ucap suaminya. "Gak mau. Kamu juga minum. Ini permintaan bayi kita," ucap Nara manja. "Ya udah," Adnan mengambil susu itu lalu meminumnya. Lelaki itu kemudian meletakkan gelas di nakas. "Kamu gak marah lagi?" "Enggak, Mas. Cuma Kamu harus janji sama aku kalau kamu nggak bakal dekat-dekat lagi sama Siska. Aku nggak suka sama dia. Bisa-bisanya dia pegang kamu. Aku nggak suka, Mas!" Adnan diam. Apa yang dikatakan Siska kepadanya kemarin tidak disampaikan ke Nara. Kalau disampaikan mungkin Nara bakal marah besar. Siska mengatakan kalau dia terpaksa mengandung anak Raka dan dia lebih memilih untuk hamil ana
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 43. **"Siska, kamu udah makan apa belum? Ini Ibu buatkan makanan untuk kamu," kata Bu Retno memanggil Siska. Bu Retno adalah Ibu kandung Siska. Setelah selesai dari kamar mandi. Bu Ratno ke meja makan ingin mempersiapkan makanan untuk Siska. Berapa kali dipanggil anaknya tidak juga menjawab. Apakah Siska masih tidur? Bu Retno begitu penasaran dengan Siska. Akhirnya Bu Retno mendatangi kamar Siska, dari tadi Siska tidak menjawab panggilannya. Dia melihat selimut yang tertutup. Mungkin Siska sedang menutup diri rapat-rapat dengan selimut. "Siska, ayo makan," kata Bu Retno lembut. Tetapi Siska tetap tidak menjawab. Bu Retno mencoba untuk membangunkan Siska. Namun dia heran kenapa sepertinya bukan Siska yang ada di dalam. Bu Retno menyingkap selimut itu dan melihat guling di sana, bukan Siska. Jadi ke mana Siska. Kenapa tidak ada di kamarnya? Tadi dapur juga tidak ada. "Siska … Siska …" Gak ada jawaban. Bu Reno menjadi gusar. Di mana anaknya? Dia kemudian
"Hai Moly …." "Sis … Kamu kok di sini?" tanya Moly heran. "Iya aku sengaja melarikan diri dari rumah karena suntuk. Aku juga sebenarnya nggak betah di Puskesmas dan minta pulang. Kalian bilang senang-senang serta party party," kata Siska cemberut. Mereka sekarang ini berada di ruangan karaoke. Moly serta teman-teman yang lain dan juga Siska biasa berada di tempat ini. Moly janda karena ketahuan selingkuh dan sampai sekarang belum menikah lagi. Begitupun dengan teman-teman yang lainnya. Ada yang janda ada yang seperti Siska yang melawan suami. Ada gadis juga walau sudah tak perawan. Tidak ada yang beres dari pertemanan mereka. "Kamu beneran hamil ya? Terus itu anak siapa?" tanya Moly. Ada tiga orang yang di sana. Moly, Rima, Gea. Mereka menyimak. Mereka berempat memang sering kumpul bersama. "Iya, Sis. Kamu yakin nggak itu anak suami kamu. Soalnya terakhir kali kamu main bukannya sama …" Gea menimpali. Secara cepat Siska menutup mulut Gea. "Diam, deh! Aku nggak mau kalian ngomo
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 44. **Siska gusar. Bagaimana kalau yang dikatakan Moly dan juga teman-temannya benar jika anak yang sedang dikandung itu bukan anak Raka tetapi anak lelaki lain, anak Irman. Jujur saja Siska itu bukan perempuan bener. Dia mengakui sendiri, dia itu gampang sekali tergoda dengan laki-laki lain. Meskipun Siska adalah wanita yang bergelar istri tetapi pikiran Siska selalu terbuka. Siska juga bergaul dengan beragam jenis orang. Dia mudah berbaur dengan orang lain. Sehingga dengan gampangnya dia akan tergoda dengan lelaki lain yang mendekatinya karena suaminya juga Raka tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan Siska. Jadi Siska selalu punya alasan untuk bertemu teman-temannya, hangout dan Raka tetap mengizinkannya pergi walaupun mereka sering bertengkar karena masalah ini dan akhirnya Raka selalu saja mengalah. Dengan berbagai alasan Siska gampang mengelabui Raka. Dia juga suka bersenang-senang dengan teman-temannya dan berkenalan dengan banyak laki-la
Karena banyak sekali warga yang mengatakan Adnan harus bertanggung jawab. Akhirnya Adnan mengalah daripada dia harus dicecer masyarakat dengan banyak sekali pernyataan untuk menyudutkan dirinya. Adnan bersedia membawa Siska. Dia nggak tahu rencana apa yang akan dijalankan Siska. Dengan senang hati dan lapang dada Siska akhirnya masuk ke mobil Adnan. Dia bisa berduaan dengan Adnan dalam satu mobil. Hanya mereka berdua. Secara kasar Adnan masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya. Dia melirik Siska dan dia tahu Siska sedang berpura-pura. Siska segera mengambil gawainya dengan hati-hati dia memfoto penampakan dia sedang berada di mobil Adnan. Klek Siska berhasil memfoto Adnan secara cepat yang dalam keadaan menyetir serta mengambil foto bunga yang diletakkan Adnan di belakang mungkin bunga itu akan diberikan untuk Nara. "Siska! Kamu jangan berusaha membuat onar ya. Kamu jangan ngambil photo ku!" "Nggak kok geer banget sih kamu. Aku nggak ngambil foto kamu. Aku mau menghubungi teman
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 45. **Siska mendengkus dengan rasa marah. Adnan sudah pergi meninggalkannya tetapi rasa sakit hati itu masih tertinggal di hati Siska. Dia sengaja datang ke Hotel memang untuk melabrak Irman tetapi Siska nggak akan membiarkan Adnan tenang begitu saja karena sudah menyakitinya. Akhirnya Siska mengirimkan story di aplikasi hijau terlebih dahulu sebelum dia masuk ke Hotel untuk melabrak lelaki itu bersama selingkuhannya. [Makasih udah ngantar aku, Dikasih bunga malah ketinggalan di mobil]Setelah menulis story di aplikasi hijau tersebut. Siska sengaja mengirimkannya. Dia yakin pasti Nara membaca story itu. Setelah Nara membacanya pasti dia marah besar. Tak lupa Siska menyematkan foto mobil Adnan, foto Adnan dan juga bunga serta dia ini berada di Hotel. Walaupun Adnan sudah pergi dari tadi tetapi Siska tetap mem-foto hotel tersebut memberi narasi seolah-olah Adnan bersamanya di hotel itu. Setelah kejadian ini pasti Adnan dan Nara akan terlibat perang besar
Irman terkejut mendengar ucapan Siska. Hamil? Bagaimana mungkin? Selama menikah dengan istrinya memang wanita itu tidak pernah memberikan anak kepada Irman. Tetapi dia tidak mau memiliki anak dari Siska. "Aku tidak mau punya anak, Siska. Lebih baik kamu gugurkan saja kandungan itu kalau itu memang benar-benar anakku tapi bisa saja kan itu anak suamimu. Yang aku tahu kamu belum bercerai darinya aku juga tidak yakin itu anakku!"Siska menggebrak meja karena marah. Dia tidak menyangka kalau dia bisa tertipu juga oleh seorang laki-laki yang terlalu Siska harapan untuk memberikan dia kebahagiaan merupakan kemewahan dan uang. "Aku selalu menggunakan pengaman ketika berhubungan dengan Mas Raka. Aku yakin 100% kau ini anakmu dan kamu harus bertanggung jawab. Aku sudah hamil lebih dari 3 bulan jadi aku ingin tanggung jawabmu dan segera kamu putuskan kekasihmu itu. Aku nggak setuju kalau kamu membuangku begitu saja!" "Itu salahmu sendiri dan kita hanya bersenang-senang.""Oh sekarang kamu bi
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 46. **"Sayang, kamu kenapa?" tanya Adnan bingung. Dia meletakkan begitu saja bunga kemudian segera menghampiri Nara. Bingkisan yang dibawanya juga diletakkan karena Adnan ingin tahu apa yang terjadi dengan istrinya sehingga bersedih seperti ini. Ketika tangan kokohnya hendak menyentuh bahu sang istri. Nara bergerak mencoba menghindar dari sentuhan sang suami. Perasaan wanita itu berkecamuk bahkan ada rasa jijik saat tangan lelaki itu mencoba untuk merengkuhnya. "Jangan dekati aku, Mas. Pergilah!""Pergi? Nara ngusir Mas Adnan? Kali ini kesalahan apa lagi yang Mas Ardan buat untuk Nara. Bukankah masalah kita sudah selesai, Sayang. Aku sengaja membawakan bunga dan juga cemilan yang kamu sukai agar kamu bahagia. Serta bayi yang ada dalam kandungan kita juga bahagia dan sehat. Rencananya sore nanti Mas Adnan juga akan ngajak Nara untuk kontrol ke Dokter. Kita pergi bersama juga dengan Ervan. Sekalian jalan-jalan ke mana aja Nara mau. Mas Adnan akan mengantar