Share

Bab 39 (Menemui Nenek)

Setelah mengancam akan mengambil anakku semalam. Bang Hasan masih saja terus menghubungi. Seperti saat ini, ponselku terus berdering karena panggilan darinya. Sungguh sangat mengganggu tidurku.

Anak mami dibawah ketiak Ibu

[Pagi, Mir. Belum bangun ya?]

Apa-apaan dia. Aku memilih tak menghiraukan pesannya.

[Jangan lupa sarapan dan minum susunya ya. Maaf]

Huh, dasar plin-plan. Benar-benar keturunan Ibunya. [Tapi Abang serius, akan ucapan Abang jika kamu tetap ingin bercerai. Kamu tahu Abang sangat menantikan bayi itu]

Kali ini aku memilih membalasnya. [Ya, begitupun aku, mari berperang] Ya, kini aku memilih berperang, bahkan sedari dulu pun sudah berperang. Berperang melawan batin, bertahan atau lepaskan. Dan sekarang aku memilih melepaskan. Setelah melepaskan pun, kini masih tetap berperang, berperang mengambil kembali apa yang sedari awal adalah milikku, dan kedepannya akan berperang demi mempertahankan milikku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status