Share

Sapi perah

Di dalam kamar yang luas itu, Arlan masih memeluk tubuh Shinta, hanya untuk sekedar menenangkan perasaan wanita yang telah memberikannya satu orang baby.

Ya, kini dua insan itu berjanji tidak akan pernah terpisahkan, keduanya saling berpelukan tanpa mau membicarakan hal yang baru saja terjadi.

Perlahan Arlan menangkup wajah cantik wanitanya, mengecup lembut bibir basah Shinta dengan penuh perasaan bersalah juga cinta, "Maafkan aku, sayang. Bersiaplah, kita akan berangkat ke Singapura."

Dengan wajah penuh senyuman, Shinta mengangguk pelan, beranjak dari pangkuan Arlan yang sejak tadi tidak ingin melepasnya.

"Bi, bagaimana jika wanita itu datang lagi ke apartemen kita yang di Singapura? Aku takut, bi. Aku tidak ingin ada pengganggu lagi diantara kita. Aku mencintai bibi," ucapnya, kembali memeluk erat tubuh Arlan yang masih duduk di sofa kamar mereka.

Sejujurnya ada kegetiran didalam hati Arlan untuk membawa Shinta saat ini. Perasaannya semakin tidak tenang, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status