Share

Testpack

Di apartemen mewah milik Arlan tengah terbaring Leon diranjang kamar utama dengan menggunakan alat bantu pernafasan yang diberikan dokter rumah sakit atas perintah Seno.

Leon tidak banyak bicara, bibirnya hanya mengeluarkan suara yang tidak dapat dimengerti oleh Seno.

Seno hanya bisa berkata, "Sabarlah Nak! Sebentar lagi Papi dan istri mu akan segera tiba," jelasnya dengan nada suara sangat lembut.

Seno menautkan kedua alisnya, ia tidak menyangka bahwa Arlan membiarkan Leon mengemudikan kendaraan sendiri, tanpa memperdulikan keselamatan putra biologisnya.

"Ada apa dengan Arlan? Bukankah dia sangat peduli pada kesehatan Leon? Kenapa kali ini sama sekali Arlan tidak peduli dengan kondisi Leon ...!" geramnya mengepal kuat tangan sendiri.

Tak selang berapa lama, setelah Dokter Iman, meyakinkan bahwa Leon hanya kelelahan, terdengar suara ketukan pintu kamar, yang Seno ketahui itu merupakan Arlan.

Benar saja, saat pintu kamar dibuka oleh Dokter, Arlan langsung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status