Share

Bab 48. STARTED TO UNFOLD

"SIAL! SIALLL!! Ini tidak seperti yang aku rencanakan! Seharusnya ... Kania menderita, bukan bahagia. Seharusnya Kania kesepian, sengsara sebatangkara bukannya malah bersama miliarder paling top, aku tidak akan pernah melepaskanmu!” Bram mengumpat-umpat sendirian.

Ia pun mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Kania.

Namun, teleponnya tidak diangkat.

Bram mencoba berkali kali namun hasilnya masih nihil.

Bram semakin murka.

Lalu Bram meninggalkan pesan agar Kania menghubunginya.

“Kania ... ini aku, Bram. Kau harus datang menemuiku jika tidak ingin menyesal!” tutup Bram dan melempar ponselnya ke atas meja.

Bram mencoba kembali mengatur emosi dan napasnya, emosinya benar-benar sudah di atas ubun-ubun dan sulit untuk mereda.

Tiba-tiba telepon berdering, dengan semangat Bram mengangkat teleponnya tanpa melihat si penelepon, dia berasumsi Kania takut dengan ancamannya.

“Finally, kau menelepon juga.”

“Bram ... apa yang sedang kau lakukan?” tanya suara wanita yang ternyata Sonya, istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status