"Mr Sebastian bilang, batalkan semua rencana hari ini, kecuali..."Sekretaris Nick terdiam."Kecuali apa? Selesaikan kalimatmu, Van." Kania mendesak Vannesa, sekretaris Nick untuk melanjutkan kalimatnya."Yah, itu saya ulang persis dengan apa yang Mr Nick Sebastian katakan, sama persis!" "Jadi maksudmu dia katakan 'kecuali' lalu tidak ada lanjutannya?" Vanessa mengangguk. "Itulah yang sebenarnya, saya membatalkan semua janji Mr Sebastian, akan tetapi saat Ms Kania ingin bertemu saya tidak berani membatalkan, saya berpikir bahwa kata setelah kecuali itu sebenarnya mungkin untuk Ms Kania." Kania hanya memandang sekretaris Nick."Ya pasti dibatalkan lah, kan Mr Sebastian belum pulih total." Kania seperti sedang berbicara dengan diri sendiri. Vanessa menunggu kelanjutan kalimat Kania. "Lalu sekarang apa? Bagaimana kamu menghubungi Nick untuk mengabarkan bahwa saya ada di sini?" Tanya Kania.Vanessa mengangkat bahunya. "Maafkan...saya sebenarnya hanya diperbolehkan menghubungi lewa
Nick sudah menelepon kakaknya, PS Jr. Hanya PS Jr, satu-satunya saudara yang tahu pasti tentang apa yang dialami oleh Nick Sebastian. Kedua orang tua dan saudara-saudara nya yang lain hanya tahu bahwa Nick sedang ingin meninggalkan Indonesia untuk mengejar cintanya. Sebelum dia meninggalkan Indonesia, ayahnya, Pierce Sebastian sempat datang menemuinya.Nick pun menemui ayahnya lalu ayahnya yang selama ini tidak pernah mencampuri urusan cinta anak-anaknya mulai mencerca Nick dengan sejumlah pertanyaan. "Kau mencintainya?" Tanya Mr Pierce Sebastian yang masih sangat tampan di usianya yang tidak lagi muda. Nick lega dia dapat menjawab pertanyaan ayahnya tanpa harus berbohong. "Sangat, Dad!" Jawab Nick sambil menangkupkan kedua tangan di wajahnya. "Kadang-kadang antara cinta dan nafsu beda tipis, Son. Pikir baik-baik. Kalau sampai kau harus mengejar dia ke ujung dunia, dia harus cukup berharga untuk pengorbanan sebesar ini!""Dia sangat berharga, aku rela menukar hidupku untuk dia
{Kalau kau baca pesanku ini, percayalah ini adalah pesan yang kesekian kalinya, aku berusaha bertemu, berusaha berbicara, berusaha..meminta maaf untuk apa yang membuatmu menjauh..Jika aku bisa...aku akan mengubah apapun itu yang membuatmu pergi...}Nick membaca dengan mata kabur. Kembali Nick keluar dan duduk di pesisir pantai lalu melanjutkan membaca pesan Kania. {Kau menyelamatkanku dari kematian tapi lalu kau pergiii...hasil akhirnya tetap sama Nick, aku hancurr}Sejenak, Nick berhenti membaca pesan Kania, menghela nafas dengan berat, Nick tidak ingin melanjutkan membaca pesan Kania tapi dia tidak kuasa menahan keinginan hatinya, akhirnya kembali Nick meneruskan membaca curahan hati Kania. {Jujur Nick, awalnya aku berusaha bertahan menolakmu, aku mengira akan berhasil akan tetapi akhirnya aku tahu menyangkalmu adalah hal yang mustahil tapi ternyata kau bukan untukku... mungkin sudah jalan hidupku harus begini...terima kasih buat semuanya, semoga kau bahagia}Nick duduk tak berg
Hari-hari berlalu dengan cepat, Nick telah kembali dari pengasingannya. Dia telah mulai aktif di Kantor Cabang PT Antampura di Australia. Tubuhnya sudah pulih seratus persen tapi tidak dengan hatinya. Kadang-kadang Nick berpikir dia sedang membunuh dirinya sendiri, dia yang memutuskan untuk menjauh, dia yang mutuskan untuk menghilang tapi dia juga yang sangat menderita!Nick bekerja bagai kuda, tak pernah bersantai, istirahat hanya jika sudah terlalu lelah, bisnis berkembang dengan luar biasa pesat tapi kondisi Nick begitu menyedihkan. Nick menutup diri dari pergaulan sosial, menolak perhatian dari para sosialita, aktris, model dan semua wanita muda yang ingin dekat dengannya. Nick makin menarik perhatian kaum hawa karena sikapnya yang dingin dan karena kekayaannya yang berlipat ganda. Rutinitas Nick dimulai dengan lari pagi, ke kantor, makan siang seadanya, malam fitnes atau dinner dengan klien hingga malam pulang sudah dalam keadaan lelah agar bisa langsung tertidur.Akan t
Pierce tidak tahu bahwa Nick sedang terpekur membaca pesan yang baru saja masuk dari Kania. {Aku tidak tahu apa yang Bella katakan, abaikan. Goodbye.}Nick berusaha menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang dadanya, hatinya. Kania mengirim pesan tanpa salam dan tanpa menyebut namanya sama sekali lalu diakhiri dengan 'goodbye'. Nick tahu pasti Kania kecewa, tersinggung, marah bahkan mungkin kini mulai membencinya, itu yang diinginkannya bukan? Itu yang direncanakannya dari awal dia pergi dari rumah sakit tanpa pesan? Tapi kenapa rasanya SAKIT SEKALI?!Ingin Nick berteriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan rasa sakit di hatinya. Dia terlanjur memilih jalan ini, tapi ternyata dia tidak pernah mengira begitu berat menanggung rasa sakit ini...Bagaimana dia akan menjalani hari-hari nya ke depan, membayangkan kesepian yang panjang tanpa ada Kania di dalamnya saja sudah membuatnya hancurrr. "Nick?" Suara kakaknya terdengar di seberang. "Sorry PS, bye." Nick menutup teleponnya l
Tengah hari saat sedang berada di tengah-tengah pertemuan memasuki saat genting pengambilan keputusan dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama, pesan abangnya masuk. (PT Nikelindo dahulu milik ayah Kania, tiba-tiba jadi milik Bramantyo dan Emmy, ibu tiri Kania yang sekarang jadi Ibu mertua Bram, kini Kania menuntut balik haknya){Kasusnya sampai mana?}(Minggu depan sidang kedua){Sidang pertama?}(Tertutup){Cari salinanya}(Sudah, mempertaruhkan leherku, jadi jaga baik-baik){Thank you, kirim segera}Nick memberi tanda agar wakilnya mengambil alih perundingan. Kini Nick sedang mengamati jalannya sidang pertama. Nick menguatkan diri untuk melihat wanita pujaannya, ternyata setelah sekian lama menahan rindu tak jua berkurang rasa cintanya. Melihat Kania memasuki ruang sidang darah Nick berdesir kencang. Kania lebih kurus, dan wajahnya yang lembut lebih tirus, ada kesedihan yang dalam menghiasi wajah tanpa senyum itu, wajah le
Nick tidak mendengar suara Kania, hanya helaan nafas lalu sambungan terputus. Nick terpekur menatap lantai. Lalu denting perlahan menandakan ada pesan masuk. Kania!(Jangan hubungi aku lagi)Nick memandang pesan Kania, kenapa Kania tidak memakinya langsung? Kenapa Kania tidak mendampratnya habis habisan di telepon? Kenapa harus menegurnya lewat pesan? Hanya ada satu jawaban dari dua kemungkinan.Kania sangat membencinya atau ...Kania menangis. Nick kembali menekan nomor Kania. "Nia, kau baik baik saja?" Kembali sambungan terputus. Pola berulang.Lalu pesan Kania masuk. (Aku serius Nick! Jangan hubungi aku lagi)'Akhirnya dia menyebut namaku!' Batin Nick. Kembali Nick menelepon. "Bram, mengancammu? Melukaimu? Menyakitimu?"Nick menunggu telepon terputus, ternyata perkiraannya meleset. "Aku serius! Jangan pernah meneleponku , aku mampu menjaga diri, dulu pun kami sendiri!" "Nia.." "Aku berterima kasih kau menyelamatkanku, suatu hari aku akan membayarnya, sampai saat itu ti
"Kalau kami bersama mungkin awalnya dia akan bahagia, tapi bagaimana jika dia mulai merindukan rumah yang ramai dengan celoteh anak-anak?" "Biarkan Kania sendiri yang memutuskan!""Dia sangat murah hati, pasti dia akan langsung mengasihani aku, bisa bayangkan pria yang hidup dalam belas kasihan? Pria itu bukan lagi pria! Aku tidak bisa hidup bersamanya hanya karena dia kasihan padaku, PS!""Cinta memang memiliki kekuatan yang luar biasa, orang pintar bisa jadi bodoh, orang bernalar sehat bisa jadi sakit! Coba pikir jika Kania tahu apa yang telah kau coba lakukan? Kau pikir dia akan berterima kasih padamu? Dia wanita dewasa, dia BERHAK ATAS HIDUPNYA, dia berhak memutuskan JALAN MANA yang dia PILIH, bukan orang lain!"Pierce menyelesaikan ceramahnya lalu menghela nafas panjang. "Aku tunggu, kabari jam berapa mendarat."Nick memikirkan apa yang abangnya katakan. Dia seolah-olah sedang berada di persimpangan, tidak ada yang bisa dia lakukan. **Kania tidak menyangka ternyata Bram m