Share

Masuk Perangkap

Yola berlari membawa kehancuran hatinya. Dia masuk ke ruang kerja dan segera menutup pintu, tentu saja untuk menangis sepuasnya karena sedari tadi dia menahan air matanya untuk jatuh ketika berjalan dalam koridor kantor.

"Ya Tuhan ... aku enggak nyangka kalau Mas Edward bisa setega ini sama aku. Aku menyesal sudah memberikan kesempatanku untuk dia kalau akhirnya harus seperti ini." Air mata Yola jatuh mengalir tanpa henti.

Yola sibuk menumpahkan kekecewaan di ruang kerjanya. Sedangkan Edward masih menyanggah semua hal yang baginya itu hanyalah sebuah fitnahan saja.

"Pa, tolong percaya aku. Bagaimana mungkin aku menghamili Kemala kalau aku saja hanya mencintai Yola? Kapan aku bertemu dengan Kemala sendirian tanpa Papa?" Edward benar-benar tidak terima atas tuduhan Kemala.

"Papa harus percaya sama siapa? Laki-laki bisa saja khilaf, Edward. Dan mungkin kamu juga begitu."

"Astagaaaa, Papa! Sumpah demi apa pun, aku tidak pernah menghamili Kemala, Pa! Sumpah!"

"Entahlah, Papa harus ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status