Share

Trauma

“Dia akan pulih meski butuh waktu. Luka di lengannya akan sembuh, tidak usah cemas.”

“Tapi kenapa dia belum sadar juga?”

“Itu hanya efek obat, Ariston. Luka yang dialaminya menyisakan rasa sakit dan juga trauma. Tidur akan bagus untuknya. Berikan obat yang kuresepkan secara teratur, semua akan baik-baik saja.”

Ariston menatap Presley yang terlelap dan tidak bisa mencegah gumpalan di tenggorokannya yang membuatnya ingin memukul sesuatu.

“Aku pergi dulu. Jangan membuatnya terkejut atau ketakutan, Ariston.”

Ariston mengangguk tidak kentara. Dia duduk di samping ranjang Presley yang masih memejamkan mata. Pandanganya jatuh pada lengan Presley yang dibalut perban. Bayangan saat darah membalut lengan Presley kembali melayang-layang di kepalanya. Dia bahkan tidak sanggup membayangkan rasa sakit yang harus dilalui Presley. Wanita itu pasti sangat ketakutan.

“Pavlos ….” geramnya dengan rahang terkatup.

Ariston baru berdiri saat merasakan erangan halus menguar dari bibir Presley. Wanita itu men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status