Share

Salah Sasaran

Orang itu gegas sembunyi agar tidak ketahuan karena beberapa orang di bawah mendongak ke atas.

Sedangkan di bawah, Laissa gemetar melihat Arga yang sudah tidak sadarkan diri dengan kepalanya yang mengeluarkan banyak darah.

Bukan Laissa yang kena tapi Arga.

Sepanjang perjalanan Laissa menangis, perasaannya tidak tenang. Tangannya yang menyentuh pipi Arga gemetar. Beruntung tidak sampai pingsan karena sekarang dress bagian bawahnya yang berwarna biru muda itu sudah menjadi merah karena darah dari kepala Arga.

Sampai di rumah sakit terdekat, Arga langsung ditangani.

“Pa, ke rumah sakit sekarang.” Sambil terisak Laissa menghubungi papanya, ia tidak bisa di sini sendirian.

Rasa takut menyelimuti hatinya.

“Kamu kenapa, Nak?” Disana Nata juga ikut cemas karena mendengar suara putrinya.

“Mas Arga, Pa. Papa cepetan kesini.”

Setelah sambungan telepon terputus, Laissa mengirimkan lokasinya saat ini. Ia berjalan mondar-mandir di depan ruangan itu dengan gelisah, tak berhenti berdoa untuk keselama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status