Share

Bab 15

Melody kini melipat wajahnya, harapannya langsung pupus begitu saja. Hanya senyum yang bisa ia ulas sebagai jawaban pada Andrean.

"Nanti setelah pekerjaanku selesai, kita ke pantai terdekat untuk melihat senja," ucap Andrean lembut.

"Mas suami serius?" Melody langsung antusias mendengar ucapan Andrean.

Pria di hadapannya hanya menganggukkan kepalanya, setelah itu ia melenggang pergi. Membawa sebuah mobil itu sendiri tanpa sopir.

"Mas suami, hati-hati ya!" seru Melody keras.

Sepeninggalan Andrean, Melody hanya membaringkan tubuhnya di ranjang. Sampai bosan ia hanya diam tanpa ada kegiatan.

"Oh ya, aku bisa memanggil Juminah untuk membuatkan makanan," gumam Melody lirih, ia berjalan meninggalkan kamar dengan riang.

"Bu Jum!" serunya lirih.

Sayup-sayup wanita paruh baya itu datang menemui Melody, dengan penuh semangat ia mengulas senyum.

"Saya, Nona. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Juminah lembut.

"Bu Jum, biasa masak apa saja? Aku sangat lapar sekarang," keluh Melody.

"N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status