Share

Bab 37

"Mas, aku takut," lirih Melody.

"Kita banyak berdoa ya, jika hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kita berusaha lagi," terang Andrean lembut.

Kini, keduanya turun dari mobil, memasuki rumah sakit dengan langkah pelan. Keyakinan demi keyakinan seolah sengaja ia kuatkan. Tapi, apa daya dirinya yang hanya seorang manusia biasa.

"Selamat pagi, Pak, Bu," sapa dokter itu.

"Baik, Dok."

Setelah mengobrol beberapa hal, Melody diminta berbaring di atas brankar periksa. Beberapa waktu berlalu, benar saja Melody sedang mengandung.

Rona bahagia yang tercetak jelas di wajah Andrean, "Adek, terima kasih banyak ya," bisiknya.

***

Hari-hari berlalu dengan baik, kandungan Melody yang cukup lemah membuatnya hanya bisa terbaring di apartemen Andrean.

"Adek, ibu datang," ucap Andrean lirih.

Seraya dengan pintu yang terbuka, sosok Anjela datang dengan membawa buah.

"Mel, bagaimana kabarmu sekarang, Nak?" tanyanya lembut.

"Melody baik, Bu. Hanya saja lemas sekali, mungkin karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status