Share

UNEK-UNEK

Jevin diam, tidak berkata apa-apa dan tidak bergerak ke mana-mana. Wajah yang biasanya kosong dari ekspresi itu sekarang justru terlihat menahan amarah. Tulang rahangnya mengencang dan kedua tangannya menggumpal erat.

'Apa dia mau mukul gue?'

Dugaan itu sirna seiring dengan kepalan tangan Jevin yang perlahan terurai. Aku melihat dengan jelas bagaimana dia mengembuskan napas sembari menunduk. Sepertinya dia sedang berusaha mengusir kemarahannya.

“Kenapa masih di sini?”

'Brengsek banget lo, Jena! Kenapa lo ngomong sekasar itu, sih? Sebenarnya lo kenapa?'

“Keluar sana! Susul mantan lo! Ambil anak lo sekalian!”

Air mataku mengalir deras dari kedua sudut mata. Sepertinya bantal yang menjadi alas kepalaku harus dijemur setelah ini agar kering dan tidak membentuk pulau-pulau kuning gara-gara ketumpahan air mataku.

“Maaf, saya enggak bakal ke mana-mana!” tolaknya sambil menyimpan kedua tangan dalam saku cel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status