Share

Delapan Belas

Munafik jika aku bilang tidak senang ketika melewati waktu berdua dengan Raka di sisa hari ini. Tapi di sisi lain, rasa bersalah karena berbohong pada Galih dan menyembunyikan fakta kalau aku bertemu, ah bukan sekadar bertemu tapi hari ini aku malah jalan dengan Raka. Sesuatu yang bisa saja orang sebut sebagai perselingkuhan.

Tapi Raka kembali menjadi Raka yang dulu, Raka yang menjadi sahabatku dan dengan suka rela menemaniku ke mana pun aku pergi. Itu dulu, terjadi ketika kami masih duduk di bangku SMA. Dan hari ini, Raka-ku telah kembali.

“Kamu pasti sering ke Palembang?” tebakku, ketika kami baru saja sampai di hotel malam harinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status