Share

77. Singgasana Kegelapan

Yuan berjalan mendekati pemuda yang duduk di singgasana. Suasana temaram ruangan yang dipenuhi ornamen warna merah dan hitam. Puri lama yang terbengkalai dengan karpet merah tergelar, lantai mengkilap dengan ukiran tak biasa seperti sebuah lingkaran sihir yang berpusat pada singgasana. Seakan tidak lekang oleh waktu, tempat itu tidak berdebu dan bersih.

“Kenapa kau ada di sini?” Yuan berhenti tepat di lingkaran terluar ukiran yang menyerupai lingkaran sihir.

“Sudah kubilang, aku yang seharusnya bertanya.” Helaan napas berat terdengar dengan mata sayu menatap ke arah Yuan. Dia yang duduk di singgasana bukanlah orang lain melainkan dirinya sendiri yang lain, Yuan yang lain dengan dua sayap hitam di punggung dan tanduk di kepala.

Mata Yuan menatap dirinya yang lain yang berada di singgasana. Sosok itu berdiri dan baru melangkah lingkaran yang ada di bawahnya bersinar dan membentuk sebuah perisai. Dia kembali duduk dan perisai itu menghilang kembali.

“Kau lihat, aku tidak bisa keluar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status