Share

- 45 -

Airel berjalan lesu mendatangi Alfie. Ia masih tidak tahu harus percaya pada siapa. Apakah kepada kembarannya atau lelaki beruban yang ada di dekatnya? Airel menarik kursi lain lalu duduk di samping Alfie. Matanya lekat menatap Alfie yang duduk tersandar sembari tangan kanan memegang dada.

"Tidak semua yang dikatakan Airen adalah kebenaran, meski beberapa hal Paman tidak bisa menyangkal," Alfie mulai bersuara dengan mata sengaja terpejam. Ia seakan merasakan sakit teramat dalam yang menghujam dadanya. "Yofi benar, harusnya aku tidak memendam terlalu lama rahasia ini. Semuanya bak bola salju yang kian hari semakin membesar. Dan hari ini bola itu telah menghantam Airen."

Airel tidak memberikan respon apa-apa. Ia hanya duduk terdiam di dekat Alfie. Selain memberikan waktu untuk pamannya menenangkan diri, Airel masih berusaha untuk memahami perselisihan yang tengah terjadi dari dua sisi.

"Paman memang menyukai ibumu bahkan sebelum ia mengenal ayahmu. Ia satu-satunya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status