Share

- 60 -

Iris hitam legam milik Airen menatap lekat ke arah lelaki botak yang terbaring tak sadarkan diri. Sebenarnya ia tidak suka menyakiti orang lain, namun keadaanlah yang sudah memaksanya. Ia pun mengambil kunci yang terkait di celana lelaki itu.

Saat hendak menuruni tangga menuju lantai satu, tiba-tiba Airen teringat sesuatu. "Sebaiknya aku tidak keluar dengan tangan kosong, aku hanya butuh beberapa menit," ucapnya lirih kemudian berbalik arah menuju lantai tiga.

Derap langkahnya berpacu dengan degup jantung yang terus berdetak cepat. Setelah berada di lantai paling atas bangunan itu, ia langsung menuju ke ruang penyiksaan. Dugaannya benar, ruangan itu tidak pernah terkunci.

Airen menebar pandangan sekilas lalu mengambil beberapa foto yang tertempel di dinding. Ia sangat penasaran siapa orang-orang itu sebenarnya, sehingga dirinya dan Airel disejajarkan dengan mereka. Setelah dirasa cukup, ia ber gagegas keluar dari ruangan itu. Ia tak ingin berlama-lama dan membua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status