Share

59. Malu, Sesal, dan Persahabatan

Shae terbaring di atas tempat tidur dengan beberapa alat yang masih menempel di tubuhnya. Dia memalingkan wajah dari Katha yang sejak lima menit tadi berdiri di sisinya. Rasa malu sekaligus bersalah mengungkung dirinya. Harusnya dia menceritakan masalah itu sebelum ini semua terjadi. Harusnya dia jujur pada Katha. Kalau sudah begini, dia jadi malu karena menyuguhkan bagian paling buruk pada Katha.

“Sampai kapan lo ngehindarin tatapan gue?” tanya Katha. Dia pura-pura berkata dingin, menyiratkan kemarahan yang sebenarnya sudah banyak tertutupi. Kemarahannya sekarang hanya berpusat pada Theo. Seorang kakak yang sangat tidak bertanggung jawab dan berengsek. “Lo mau gue panggilin Rendra ke sini? Dia udah nyaris mukul Rabu karena dilarang masuk.”

Shae cepat-cepat mengusap air mata yang entah sejak kapan mengaliri pelipisnya. Matanya menemukan wajah tanpa ekspersi milik Katha. Kalau seperti itu, dia seperti melihat diri Rabu dalam versi perempuan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status