Share

96. Insiden Kamar Mandi

Rabu masih terkejut dengan ucapan Katha tadi. Ini memang bukan kali pertama dia mendengar ucapan semacam itu keluar dari mulut Katha. Namun, entah kenapa kali ini rasanya berbeda. Muncul kepanikan dalam dirinya. Dia mulai takut Katha bisa menemukan laki-laki yang disukainya saat melakukan perburuan itu.

Sampai jarum jam menunjukkan angka tiga, Rabu belum juga bisa tidur. Dia terduduk di atas tempat tidur sambil memperhatikan Katha yang tidur. Diamatinya wajah sang sahabat yang terlelap dengan tenang, padahal sedang berada di dalam ruangan bersama seorang laki-laki dewasa yang normal.

“Bisa-bisanya lo bikin gue gini, Tha,” gumam Rabu.

Perlahan dia mengarahkan tangannya untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Katha. Namun, perbuatan itu membuatnya menginginkan hal yang lebih. Dia jadi ingin menyentuh wajah Katha.

“Gue aja belum pernah menyentuh wajah ini kalau tidak dalam situasi tertentu,” gumamnya lagi. Dia me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status