Share

95. Waktu Berburu Cowok

Katha menghela napas begitu masuk ke rumah. Dia tidak langsung mandi, melainkan berbaring di sofa depan televisi.

“Kayaknya kita nggak boleh telepon keluarga kalau lagi ada di dalam mobil, deh,” ujarnya.

Rabu mengernyit. “Kenapa?”

“Ya, gitu. Kejadian yang bikin gue sebel selalu terjadi kalau kita lagi telepon orang tua dalam mobil.”

Jawaban Katha membuat Rabu terkekeh. Kali ini emosi Katha tidak sampai meledak-ledak, meski mulutnya terus saja melontarkan kalimat-kalimat keluhan.

“Itu kebetulan aja, Tha. Kemarin kebetulan pas ada acara arisan di rumah lo. Terus tadi kebetulan ibu ke kamar mandi, dan hp-nya dipegang Bude Marni.”

Lagi-lagi Katha menghela napas panjang. Dia menutup matanya dengan lengan, menghalau silau dari cahaya lampu.

“Mandi, sana!” perintah Rabu. Dia melirik jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

“Ntaran,” sahut Katha.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status