Share

Bab 44

Nada kembali ke ruangan dengan berbagai tanya di benaknya. Tentang apa sebenarnya yang dipikirkan Zayn.

“Sudah pergi dia?” tanya Ilyah, membuyarkan lamunan Nada saat itu.

“Sudah.”

“Baguslah.”

Pria itu bahkan mengacungkan ibu jarinya pada keponakannya.

“Bagus, kamu harus tegas!” kata Ilyas sambil tersenyum.

Namun, Arnav hanya merespons sekadarnya. Anak itu tampak kehilangan semangatnya hanya dalam sekejap mata. 

“Bun boleh enggak kalau hari ini aku main lagi?” ucap Arnav dengan raut wajah yang menahan kesal.

“Ya bolehlah, kenapa enggak?”

“Abis ini aku ma uke rumah Firza.”

“Oke, hati-hati ya. Ada buat jajan?”

“Masih ada kok.”

“Sip.”

Lantas, anak itu mulai bersiap-siap untuk pergi. Setelah ia membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan keluarganya. Padahal Nada sudah me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status