Share

Go Home

Sudah lama aku tahu kalau fokusku memang mudah teralih. Ajaibnya, aku bisa langganan juara kelas sejak SD hingga SMA. Bahkan, saat kuliah pun nilaiku selalu diatas rata-rata.

Sayangnya, jika berurusan dengan kehidupan sosial, aku agak payah dan cukup pengecut. Contohnya, seperti saat ini.

Ketika mobil yang dikemudikan Zean baru saja melewati gapura perumahan, dahiku sudah mulai deras mengeluarkan keringat dingin. Internally panik duluan, padahal belum “berperang”. Meskipun, kami masih on the way.

“Zean, balik ke rumah aja, yuk. Besok aja aku ketemu Mama,” bujukku.

“Memangnya Anna tidak merindukan mama Jessica sama sekali?” tanya Zean balik.

“Kangen, lah," jawabku cepat.

“Ya sudah.”

Setelah mengatakan itu, Zean kembali fokus memperhatikan jalan.

“Ya sudah apanya?” tanyaku penasaran. Merasa digantung.

"Ya sudah. Let's stick to the plan."

"Tapi kalau nanti⏤"

Sebelum kalimatku tuntas, tiba-tiba Zean menekan sesuatu di gawai yang terpasang di dashboard bagian tengah.

Tak lama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status