Share

Volunteer

Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu, dan, angin malam yang dingin mulai bertiup. Membawa suhu yang kian rendah, hingga beberapa muda-mudi yang sedang berkumpul untuk istirahat sejenak di tenda pengungsian, memutuskan untuk menutup pintu tenda. 

“Minum ini dulu, Kak.” Gadis yang duduk di sampingku seraya menyodorkan gelas plastik berisi teh hangat.

“Terima kasih, ya,” ujarku saat menerima gelas itu.

Siapa sangka? Alih-alih berada di dalam pesawat menuju Jakarta, sekarang aku justru berada di tempat pengungsian korban bencana gempa bumi di Lombok, sebagai relawan. 

Sudah pasti, ada beberapa perubahan dalam agenda yang sudah kurencanakan dengan cukup matang selama empat bulan ini. Jika biasanya aku kesal dengan eksekusi yang tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status