Share

Bab 87

Maurice berdiri dengan tubuh tegang, wajahnya memerah karena malu dan marah. Dia tidak menyangka bahwa Alagar, ternyata adalah pendiri perusahaan tempatnya bekerja.

Di tambah, Alagar bukan seperti anak orang kaya yang sombong dan angkuh seperti yang ia bayangkan selama ini.

Clinton melihat kebingungan Maurice dan mencoba meredakan suasana dengan menawarkan paha ayam yang ada di piringnya. "Mau makan bersama kami?" tawarnya dengan suara lembut, berusaha untuk tidak mengejek Maurice.

Maurice menatap Clinton dengan pandangan tajam, namun ia tidak bisa menahan rasa malu yang membuncah di dadanya.

Dengan gigi menggeretak dan tangan yang mengepal, Maurice berbalik badan dan berjalan keluar dari restoran dengan langkah gontai, mencoba menyembunyikan kekalahan yang baru saja ia alami.

"Cih, salah sendiri bicara arogan, benarkan Hendri?" tanya Clinton pada temannya yang duduk di depan.

Hendri mengangguk sambil tertawa kecil, menegaskan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status